SOLOPOS.COM - Pembangunan infrastruktur trotoar di Jl. Hanoman, Kota Semarang dilakukan sebelum drainase setempat beres dibenahi. (Facebook,com-MIK Semar)

Tata Kota Semarang dituding buruk member grup Facebook Media Informasi Kota Semarang (MIK Semar) gara-gara trotoar yang dibangun sebelum pembenahan drainase beres.

Semarangpos.com, SEMARANG – Tata Kota Semarang dituding karut marut oleh member grup Facebook Media Informasi Kota Semarang (MIK Semar). Pasalnya, proses pembangunan infrastruktur trotoar di Jl. Hanoman, Kota Semarang sudah dibangun sebelum drainase setempat beres dibenahi.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Buruknya proses tata Kota Semarang itu mendapat protes dari pengguna Internet (netizen) yang menjadi anggota grup Facebook MIK Semar, Sabtu (10/9/2016).Pada mulanya, pengguna akun Facebook Totok Cvdeka yang meluapkan kekesalannya, “Budaya yang menyebabkan masalah rob dan banjir semakin kompleks adalah:…Kita terbiasa mengutamakan penampilan luar … dan melupakan apa yang ada di dalam.”

Menjelaskan lebih jauh mengenai protesnya, pengguna akun Facebook Totok Cvdeka itu menceritakan bahwa jalur di pinggir Jl. Hanoman selama puluhan tahun ditempati pedangang kaki lima (PKL). Hal itu membuat drainase di daerah tersebut tidak bisa dibersihkan selama puluhan tahun.

Setelah bulan lalu PKL di kawasan tersebut digusur, pengguna akun Facebook Totok Cvdeka menyayangkan pengelola yang terkesan langsung akan membangun daerah tersebut menjadi trotoar berkeramik. “La trus gimana nasib saluran drainasenya ? Kemudian kalau nanti banjir, air ngecembeng di jalan, dan akhirnya harus bongkar lagi lapisan trotoar yg begitu tebel, … apa nggak rugi anggaran, muspro pekerjaan awal, mindon gaweni, dan bikin ribet lalu lintas,” lanjut pengguna akun Facebook Totok Cvdeka dalam protesnya.

Di akhir pernyataan protesnya, pengguna akun Facebook Totok Cvdeka juga mengungkapkan warga sekitar sudah mengajukan protes keberatan mereka kepada pemerintah kelurahan. “Semoga aspirasi mereka didengar,” tulis pengguna akun Facebook Totok Cvdeka berharap.

Protes ini pun sontak mendapat respons dari netizen lain yang menjadi anggota grup Facebook MIK Semar. “Iki tenan pak? drainasene durung dibenerke sek?” tanya pengguna akun Facebook Godam.

“Jangan jangan Trotoar di cor dikeramik trus dibikin shelter PKL,” tulis pengguna akun Facebook Dibyo Anindito diikuti emoticon senyum.

Intine proyek cair, manfaat opo ora kui urusan mburi #Proyekgituloh,” tulis pengguna akun Facebook Dimas Bepe.

Protes yang menjadi ranah balas komentar netizen anggota grup Facebook MIK Semar ini menjadi sedikit panas setelah ada komentar panjang dari pengguna akun Facebook Leon’z Chen. “Halah, Mas… Mas… percayakan saja ama yang ahlinya banjir. Ngapain sampeyan ikut2? Percuma… Mending sampeyan berdoa aja, supaya pemerintah dan pemimpinnya bisa amanah. Sampeyan ya gak tau apa yang jadi pertimbangan kan? Udah kasi percaya aja ama ahlinya, mereka udah yang atur udah manajemen.. ngapain sampeyan ikutan pusing? Tambahin juga bahtu dia, minta ama Tuhan kalau hujan gak usah lama2, gak usah deres2, jadi gak banjir… gitu.. salurannya gak salah, yang salah itu hujannya kenala kok deres tur suwi,” tulis pengguna akun Facebook Leon’z Chen.

Komentar di atas mendapat 20 respons dari netizen. “La kalau semua orang model mikir nya gini … la ambruk negarane … wkwkwkwk,” timpal pengguna akun Facebook Totok Cvdeka. (Muhammad Rizal Fikri/JIBI/Solopos.com)

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya