SOLOPOS.COM - Suasana di Stasiun Jebres, Solo, Selasa (25/9). Pemerintah Kota (Pemkot) berencana menggelar sayembara berhadiah Rp200 juta untuk penataan kawasan Stasiun Jebres dengan menonjolkan identitas sebagai bangunan cagar budaya sekaligus ruang publik. (JIBI/SOLOPOS/Dwi Prasetya)

Suasana di Stasiun Jebres, Solo, Selasa (25/9). Pemerintah Kota (Pemkot) berencana menggelar sayembara berhadiah Rp200 juta untuk penataan kawasan Stasiun Jebres dengan menonjolkan identitas sebagai bangunan cagar budaya sekaligus ruang publik. (JIBI/SOLOPOS/Dwi Prasetya)

SOLO – Penataan wilayah kota yang terintegrasi terus dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Solo. Seiring penataan koridor Pasar Gede-Sudirman, Pemkot siap menyulap kawasan Stasiun Jebres menjadi ruang publik yang nyaman. Untuk mewujudkan konsep ideal penataan, Pemkot siap menggelar sayembara berhadiah Rp200 juta.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Menurut Kepala Dinas Tata Ruang Kota (DTRK), Ahyani, keberadaan Stasiun Jebres tak bisa lepas dari sejarah panjang Kota Solo. Oleh karena itu dalam penataan nanti, pihaknya akan menonjolkan kembali identitas Stasiun Jebres sebagai heritage sekaligus ruang publik. Pihaknya siap mengganjar Rp200 juta bagi konseptor penataan terpilih. ”Saat ini kami masih menyiapkan tim juri. Nanti kami akan mengambol rancangan terbaik yang mengakomodasi ruang publik dan penyediaan ruang terbuka hijau,” ujarnya, Selasa (25/9/2012).

Jika ditilik, keberadaan jalur di Stasiun Jebres juga berkaitan dengan Stasiun Kota Sangkrah, Pasar Kliwon sebelum ditata PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daops VI Jogja. Pada masanya, stasiun yang didirikan perusahaan KA Hindia Belanda, Staatsspoorwegen (SS) pada 1884 itu sangat penting bagi pemerintahan kolonial Belanda. Sayangnya, kawasan di sekitar stasiun itu kini seolah berubah menjadi wilayah kumuh. Pemandangan itu salah satunya bersumber dari aktivitas di Pasar Ledoksari di depan Stasiun Jebres.

Mengenai sayembara, Pemkot berencana merekut tim juri yang beranggotakan pakar arsitektur kota, tata ruang, pakar heritage dan transportasi. Ahyani mengatakan, sayembara akan digelar secepatnya setelah penyusunan tim juri rampung. Pihaknya juga siap menyosialisasikan ihwal penataan ke elemen terkait seperti PT KAI Daops VI Jogja dan Dinas Pengelolaan Pasar (DPP) Solo. Dia menyatakan, dua instansi tersebut juga memiliki kepentingan di kawasan Stasiun Jebres. ”PT KAI kan selaku penguasa aset, sementara DPP yang ngurus Pasar Ledoksari. Sosialisasi kepada keduanya sangat penting,” tegasnya.

Lebih lanjut, Ahyani belum bisa memprediksi realisasi penataan kawasan tersebut. Pasalnya, hal itu bergantung pada dokumen pemenang sayembara yang di dalamnya mengatur pendanaan proyek. ”Kami lihat dulu desainnya seperti apa, kebutuhan dananya berapa. Kalau ternyata belum sesuai dengan kemampuan Pemkot, ya tidak bisa dipaksakan.” terangnya.

Sekretaris Daerah (Sekda) Solo, Budi Suharto, membuka peluang dana penataan kawasan Stasiun Jebres dianggarkan pada APBD 2013. Untuk itu, pihaknya mengimbau konsep penataan segera dipastikan dan bisa dipertanggungjawabkan. ”Yang jelas, penataannya akan dikonsep indah agar orang kerasan di sana. Mungkin seperti koridor Pasar Gede,” pungkas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya