SOLOPOS.COM - Wali Kota Solo, F.X. Hadi Rudyatmo (tiga dari kanan), membagikan tas belanja dan sayuran gratis untuk warga pada acara Belanja Cantik Tanpa Kantong Plastik saat car free day (CFD) di Perempatan Ngarsopuro, Jl. Slamet Riyadi, Solo, Minggu (21/2/2016). Acara tersebut digelar sebagai sosialisasi pengurangan penggunaan kantong plastik karena Indonesia merupakan negara ke-2 terbesar penghasil sampah plastik. (Ivanovich Aldino/JIBI/Solopos)

Tas plastik berbayar, Wali Kota Solo, F.X. Hadi Rudyatmo, menilai kebijakan kantong plastik berbayar kebijakan setengah hati.

Solopos.com, SOLO–Wali Kota Solo F.X. Hadi Rudyatmo menyarankan masyarakat Solo kembali memanfaatkan keranjang atau kantong yang bisa dipakai berulang-ulang untuk berbelanja kebutuhan. Ia tidak sependapat dengan penjualan kantong plastik berbayar dan menilai kebijakan tersebut setengah hati untuk menekan konsumsi sampah plastik.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Kalau berniat perang dengan sampah plastik, tidak perlu ada penjualan tas kresek. Percuma [kampanye ‘diet’ kantong plastik] kalau belanja masih menggunakan tas kresek,” katanya selepas meresmikan Sosialisasi Penerapan Kantong Plastik Berbayar di car free day Jl. Slamet Riyadi, Minggu (21/2/2016).

Rudy lebih mengarahkan pengusaha retail di Solo memberikan kantong belanja gratis untuk program kepedulian sosial ketimbang menjual tas plastik berbayar. “Kami lebih mengarahkan pengusaha retail untuk melakukan CSR bagi-bagi tas belanja gratis seperti ini. Itu jelas bisa dipakai berulang kali. Ini [CSR bagi-bagi kantong belanja] merupakan bentuk gotong royong,” jelasnya.

Wali Kota Solo memiliki mimpi kota yang ia pimpin bisa bebas dari sampah plastik kelak. Bertepatan dengan peringatan Hari Sampah Sedunia, ia mengajak semua pihak bergerak mewujudkan Kota Bengawan yang berseri tanpa sampah plastik.

“Tanah di Solo sekarang sudah bantat karena sampah plastik. Sewaktu saya kecil, saya ingat simbok saya ke pasar belanja pakai keranjang. Pulang dari pasar limbahnya hanya bungkus daun yang bisa didaur ulang. Zaman sekarang semuanya pakai plastik. Saya punya mimpi kita bisa kembali seperti zaman dulu,” ujarnya.

Kepala Badan Lingkungan Hidup Solo Widdi Srihanto menambahkan Kota Solo resmi menetapkan tas plastik berbayar mulai Minggu pagi. Sebagai tahap awal, pihaknya terus menggencarkan sosialisasi kebijakan tersebut di sejumlah ruang publik termasuk pasar tradisional.

“Untuk tahap awal ini kami sosialisasikan terus kebijakan ini dengan menggandeng Asosiasi Peritel Indonesia. Kami sudah menjalin kerja sama dengan Hypermart, Superindo, Indomaret, Alfamart, Luwes dan lain-lain. Ke depan kami sosialisasikan terus sampai ke pasar tradisional,” imbuhnya.

Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Solo Hasta Gunawan mengemukakan Pemkot akan membentuk tim pemantau kebijakan tas plastik berbayar. “Sebulan setelah penerapan kebijakan akan kami evaluasi. Diusulkan di anggaran perubahan ada reward bagi yang konsisten melaksanakan kebijakan ini,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya