SOLOPOS.COM - Ridwan Kamil (Twitter.com)

Tas plastik berbayar diterapkan di puluhan kota di Tanah Air untuk mengurangi sampah plastik.

Solopos.com, JAKARTA – Kebijakan kantong plastik berbayar yang saat ini sedang diujicobakan di 22 kota dan 1 provinsi dinilai masih terlalu murah dengan harga yang dipatok Rp200/lembar.

Promosi Jadi Merek Bank Paling Berharga di RI, Nilai Brand BRI Capai US$5,3 Miliar

“Untuk ukuran kota metropolitan masih terlalu murah,” kata Wali Kota Bandung Ridwal Kamil di Gedung Smesco Jakarta dalam acara Soul of Bandung, Minggu (28/2/2016).

Ekspedisi Mudik 2024

Ridwan Kamil yang akrab disapa Kang Emil mengatakan harga kantong plastik berbayar itu akan dievaluasi sampai Juni 2016 dan diharapkan bisa lebih mahal dari harga saat ini.

Ia menyarankan agar harga kantong plastik setidaknya bisa Rp2.000 bukan Rp200. “Kalau bisa lebih mahal dari harga ke toilet yang Rp2.000, kalau menurut saya,” kata dia.

Pihaknya sendiri mendukung upaya pemerintah pusat untuk menerapkan kebijakan kantong plastik berbayar terlebih Bandung merupakan salah satu destinasi wisata belanja.

Menurut dia, sudah saatnya mengampanyekan dan mendidik masyarakat agar membiasakan diri untuk membawa tas belanja sendiri sehingga mengurangi penggunaan plastik.

Terkait dengan pro dan kontra penerapan kebijakan tersebut Kang Emil berpendapat hal itu wajar.

“Tidak ada masalah dimana-mana kalau ada ide baru selalu ada kontroversi, saya kira kita men-discourage saja,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya