SOLOPOS.COM - ilustrasi (Asiska Riviyastuti/JIBI)

Tas dengan label harga lebih dari Rp2 juta diklaim menawarkan produk dengan kualitas di atas rata-rata. Bahan asli dari kulit hewan seperti sapi, domba, ular dan lain-lain, produk juga berlisensi resmi dari produsen tas yang mayoritas dari luar negeri dan lain-lain. Selain keunggulan di atas, mereka juga menawarkan garansi seumur hidup. Pihak toko siap menerima keluhan apabila produk yang dibeli mengalami kerusakan kecil seperti retsleting hingga kerusakan parah karena berjamur dimakan serangga dan lain-lain.

Supervisor Donini cabang Solo Paragon, Jumi, mengatakan pelayanan maksimal untuk konsumen tas berharga mahal wajar diberikan. Menurut Jumi, pelayanan menjadi bagian dari kualitas produk. “Rata-rata pelanggan yang membeli. Bahkan kami sudah memiliki data pembeli. Mereka beli karena kualitas dan bukan hanya harga. Maka wajar apabila garansi tidak terbatas waktu. Harga mahal pelayanan pun maksimal,” kata Jumi saat ditemui solopos.com di toko Donini di Solo Paragon, Selasa (14/1/2014).

Promosi Safari Ramadan BUMN 2024 di Jateng dan Sulsel, BRI Gelar Pasar Murah

Jumi mengungkapkan Donini membuka tiga toko di Solo yakni di Solo Paragon, Solo Square dan The Park Solo Baru. Banderol harga sama antara satu toko dengan toko yang lain. Rata-rata Rp3 juta-Rp6 juta untuk tas jinjing dan cangklong. Sedangkan tas pesta dibanderol Rp2,5 juta-Rp3,5 juta. Namun Jumi mengungkapkan Donini pernah mengeluarkan tas dengan edisi terbatas Rp15 juta. Demikian hal untuk tas jinjing maupun cangklong. Apabila mengeluarkan edisi terbatas, tas bikinan Italia itu akan memasang harga lebih mahal dibanding produk lain.

“Setidaknya hanya ada 4 atau 5 unit saja apabila edisi terbatas. Tidak ada tas tiruan (KW) Donini. Barang dengan edisi terbatas biasa dilirik konsumen yang hobi dan yakin dengan Donini,” ungkap Jumi.

Ekspedisi Mudik 2024

Seperti dilakukan salah satu pelanggan Donini yang dipanggil Sri. Informasi yang dihimpun solopos.com, dia datang ke toko memantau produk terbaru Donini. Apabila sesuai selera maka dia tidak segan merogoh saku. Jumi menyampaikan pembeli Donini tidak didominasi orang luar kota. Bahkan dia mengklaim pembeli dari Solo sebanding dengan pembeli dari luar kota. Beberapa di antara adalah istri pejabat, istri kepala kabupaten/kota, anak pengusaha dan lain-lain.
Service After Buy Jadi Senjata

Ketatnya persaingan bisnis tas saat ini, membuat produsen berusaha menarik konsumen dengan berbagai cara, tak hanya sekedar model dan kualitas. Namun kini, produsen mencoba memikat pelanggan dengan service after buy.

Penawaran yang diberikan adalah adanya service kerusakan tas. “Kami menawarkan free service seumur hidup,” ungkap SPG Donini, Indah Ratna Sari, kepada solopos.com, Senin (13/1). Menurut Indah, itulah salah satu yang membuat banyak pelanggan tertarik untuk membeli Donini.

Customer Service Dowa Bag Novotel Hotel, Utha, juga mengatakna pihaknya memberikan free service selama enam bulan. Setelah itu, pelanggan akan dikenai biaya perbaikan sesuai dengan tingkat kerusakan. Utha menuturkan untuk tas kulit atau kombinasi (kulit dan rajut), kerusakan biasanya bukan karena bahan tapi resliting atau pengait. Tapi kalau tas rajutan, biasanya ada yang karena molor atau benang rajutan putus.

“Untuk tas rajutan, perbaikannya tidak akan mengubah bentuk atau model rajutan, tetap sama,” kata Utha.

Selain itu, menjaga keeksklusifan barang juga menjadi pertimbangan untuk lebih menarik pelanggan. Hal ini karena wanita saat ini lebih suka sesuatu yang eksklusif dan berbeda dari yang lain. Tak hanya eksklusif dari segi model tapi juga lokasi. “Kami hanya menjual tas di hotel, showroom resmi yang di Jogja dan online,” ujar Utha.

Hal yang sama juga disampaikan Indah. Menurut dia, Donini tidak mengeluarkan KW karena akan membuat barangnya menjadi pasaran. Selain itu, kalau mencontek model, menurut Indah juga jarang karena teksur modelnya yang cukup sulit ditiru. Sedangkan dari segi lokasi, Indah menyampaikan Donini hanya dijual di mal dengan segmentasi pasar minimal menengah ke atas.

Tak hanya itu, kelengkapan aksesori juga membuat orang untuk datang ke suatu showroom tas, seperti yang diungkapkan Utha. Dia menyampaikan aksesori dari rajutan banyak yang cari, seperti bentuk pin dan hanging charm. Karena bahannya dari rajutan, khusus yang bentuknya pin, Utha menuturkan aksesori tersebut tidak hanya untuk tas tapi juga bisa digunakan untuk aksesori lainnya, seperti jilbab. Bahkan tak sedikit orang yang datang untuk mencari asesori tersebut.

Indah juga mengatakan pihaknya menyediakan aksesori tas. “Tapi biasanya selain tas, yang lebih banyak dicari dompet,” tutur Indah.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya