SOLOPOS.COM - Ilustrasi judi dadu (JIBI/Solopos/Dok)

Solopos.com, SOLO -- Para pemain atau pejudi di pusat judi dadu yang kondang dengan nama "Dewa-Dewi" di belakang Terminal Tirtonadi, Solo, tergolong kelas kakap. Tak tanggung-tanggung, sekali pasang seorang pemain bisa mempertaruhkan hingga puluhan juta rupiah.

Pusat judi ini beroperasi sekitar lima tahun terakhir. Namun, beberapa pekan belakangan, pusat judi yang kabarnya buka 24 jam setiap hari itu tutup.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Informasi yang Solopos.com peroleh dari warga sekitar, lokasi judi beromzet miliaran rupiah per hari itu pindah ke luar Solo. Kepindahan mereka setelah Gibran Rakabuming Raka dilantik menjadi Wali Kota Solo, 26 Februari 2021 lalu.

Baca Juga: Perjudian Kota Solo: Omzet Miliaran Rupiah Bisnis Judi Hidupi Para Gangster

Salah satu sumber Solopos.com mengaku pernah melihat secara langsung aktivitas di lokasi judi belakang Terminal Tirtonadi Solo pada akhir 2020 lalu. Sumber yang meminta identitasnya dirahasiakan itu menyebut perjudian di lokasi tersebut berupa dadu.

Uang taruhan yang dipasang para pejudi cukup besar sekali pasang. “Kuwi gedhen tenan. Nek pasang duite lakbanan, sekali pasang Rp5 juta hingga Rp10 juta. Itu satu orang. Padahal sing pasang wong akeh. Gari ngepingke,” urai sumber Solopos.com tersebut.

Sumber tersebut tidak bersedia menyebut secara detail ke mana perjudian itu pindah. Yang jelas, ia memperoleh informasi pengelola bisnis judi itu memindahkan operasinya di luar Solo. Lokasinya pun menurutnya tidak terlalu jauh dari Solo.

Baca Juga: 3.000-An Pekerja Transportasi Solo Divaksin Covid-19 Sinovac, Termasuk Driver Ojek

Komitmen Polresta Solo

Sumber Solopos.com lainnya mengonfirmasi pusat judi dadu di belakang Terminal Tirtonadi Solo sudah tutup dan pengelola memindahkannya ke lokasi lain di luar Solo. Ia meyakini kepindahan lokasi judi itu tak lepas dari keberadaan Gibran sebagai Wali Kota Solo.

Pemindahan itu dilakukan tak lama setelah Gibran dilantik sebagai Wali Kota Solo. Seperti diketahui, begitu dilantik pada 26 Februari 2021, Gibran langsung ikut aparat Polresta Solo melakukan razia penyakit masyarakat.

Sasarannya saat itu adalah praktik prostitusi, perjudian dan lain-lain. "Komitmen Polresta Solo jelas terhadap penanganan pekat di wilayah hukum Polresta Solo. Demi mewujudkan Solo bebas dari penyakit masyarakat," tutur Kapolresta Solo, Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak.

Baca Juga: Tak Banyak Yang Tahu, Ini Manfaat Pelican Crossing Depan Pasar Ir Soekarno Sukoharjo

Untuk mewujudkan komitmen tersebut, aparat Polresta hampir tiap hari menggelar razia pekat. Polresta bahkan mengawasi kawasan rawan pekat seperti Kestalan dan Gilingan, Banjarsari, Solo, menggunakan pesawat nirawak atau drone.

Beberapa kali Polresta mengungkap praktik perjudian dan prostitusi, termasuk yang berdasarkan laporan warga yang menginformasikan lokasi perjudian via fasilitas share location di aplikasi perpesanan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya