SOLOPOS.COM - Siswa SMPN 4 Kota Madiun menjalani rapid test sebelum mengikuti pembelajaran tatap muka, Kamis (5/11/2020). (Abdul Jalil/Madiunpos.com)

Solopos.com, MADIUN — Pemerintah Kota Madiun menambah jumlah target rapid test antigen dari 30.000 menjadi 60.000 orang. Hal ini setelah harga swab antigen tersebut turun menjadi sekitar Rp100.000 per tes.

Pemkot Madiun telah menganggarkan sekitar Rp6 miliar untuk pembelian rapid test antigen. Dengan asumsi saat itu harga tes Rp200.000 per sekali periksa, tetapi dalam perkembangannya tarif swab antigen itu turun menjadi sekitar Rp100.000.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Wali Kota Madiun, Maidi, mengatakan untuk menggencarkan pencarian warga yang terpapar Covid-19, pemkot melakukan tes antigen massal. Pemkot menyediakan 60.000 swab antigen bagi masyarakat.

Saat ini, pemkot menggandeng 14 laboratorium swasta untuk melaksanakan program tersebut. Dia manargetkan dalam sehari bisa memeriksa menggunakan swab antigen sebanyak 1.400 orang.

Ekspedisi Mudik 2024

Baca Juga: Pandai Mendongeng, Siswi SD Kota Madiun ini Sabet Juara Lomba Bertutur Nasional

“Ada 14 laboratorium swasta yang kita ajak kerja sama. Jika masing-masing laboratorium itu paling tidak melaksanakan pemeriksaan swab 100 orang per hari, jadi ada 1.400 orang yang diperiksa setiap hari,” kata dia, Jumat (10/9/2021).

Selesai 2 Bulan

Maidi pun menargetkan pemeriksaan swab massal ini bisa selesai dalam waktu dua bulan. Masyarakat yang dites swab antigen ini diprioritaskan warga yang sedang sakit. Namun, pemerintah juga melakukan pemeriksaan secara acak di tempat-tempat umum. Seperti pada Jumat dilakukan di Lapangan Gulun.

Harapannya, pedagang yang berjualan di tempat-tempat umum itu dipastikan sehat. Hal ini penting supaya tidak menulari masyarakat yang beraktivitas di lingkungan tersebut.

“Kalau ada yang positif langsung kita rawat. Biar tidak nulari. Tidak apa-apa rumah sakit penuh dan BOR kita naik. Kalau segera ditangani, segera sembuh, pasti BOR-nya juga akan turun lagi,” jelas dia.

Baca Juga: Ibu di Banyuwangi Buang Bayi ke Sumur, Aksinya Terekam CCTV

Turun Level

Dia berharap Kota Madiun bisa segera masuk ke level 2 dan nantinya ke level 1. Namun, penurunan level PPKM tersebut benar-benar diikuti dengan kondisi riil di masyarakat.

“Kalau nanti kita level satu, ya level satu yang beneran. Bukan turun naik lagi, turun lagi. Makanya ini kita kejar, kita cari sebanyak-banyaknya. Biar segera kita tahu berapa yang sakit dan segera diobati,” jelasnya.

Data dari Satgas Covid-19 Kota Madiun, Jumat, ada penambahan kasus positif tujuh orang. Sedangkan angka kesembuhan bertambah 27 orang. Kasus aktif di Kota Madiun ada 58 orang yang dirawat di rumah sakit dan 75 orang di isolasi terpadu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya