SOLOPOS.COM - Ilutrasi virus corona atau Covid-19. (Freepik)

Solopos.com, SRAGEN — Permintaan rapid test mandiri di RSUD dr Soehadi Prijonegoro Sragen meningkat sejak dua hari terakhir setelah diberlakukan tarif baru senilai Rp148.000/orang. Saat masih tarif lama senilai Rp369.000/orang, pemohon rapid test mandiri hanya sekitar 10 orang per hari.

Namun, sejak Senin (13/7/2020) animo masyarakat ikut rapid test naik menjadi 21 orang/hari, Kenaikan serupa juga terjadi pada Selasa (14/7) menjadi 39 orang/hari.

Promosi Gelar Festival Ramadan, PT Pegadaian Kanwil Jawa Barat Siapkan Panggung Emas

Wakil Direktur Pelayanan RSUD dr Soehadi Prijonegoro Sragen, dr Joko Haryono, menyampaikan animo masyarakat melakukan rapid test mandiri meningkat sejak dua hari terakhir. Peningkatan itu menyusul diberlakukan tarif baru Rp148.000/orang. Joko menyebut pemohonnya dari 10 orang menjadi 21 orang dan sekarang menjadi 39 orang.

Ssst… Ini Resep Rahasia Bakso Djanda Wonogiri, Lazis Tapi Pedesnya Sadis

“Saya kira tidak hanya di RSUD Sragen, di rumah sakit lain juga turun tarif rapid test mandirinya. Bahkan, di Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sragen juga ada pelayanan rapid test. Permintaan rapid test mandiri di RSUD Sragen banyak dari warga yang hendak melakukan perjalanan ke luar daerah, seperti Jakarta dan seterusnya,” ujar Joko, saat dihubungi Solopos.com, Selasa siang.

Dia menerangkan setiap warga yang meminta rapid test mandiri akan mendapatkan lembaran hasil laboratorium yang bisa digunakan sebagai bukti sudah melakukan rapid test mandiri.

Untuk mendapatkan lembaran tersebut, lanjut dia, pemohon bisa antre 1-1,5 jam. Lama tidaknya antrean itu disesuaikan dengan jumlah antrean permohon. Joko menerjunkan tiga orang petugas pelayanan untuk pengambilan sampel darah.

Wow! Degan Wulung Jadi “Obat” Pasien Positif Covid-19 Karanganyar

Layanan Rapid Test Mandiri

Di RSUD dr Soeratno Gemolong, Sragen, pelayanan rapid test mandiri juga tersedia dengan tarif Rp150.000/orang. Direktur RSUD dr Soeratno Gemolong, dr Agus Trijono, mengatakan sebelumnya tarif rapid test mandiri senilai Rp300.000/orang. Namun mulai Senin (13/7) taris berubah menyesuikan Surat Edaran (SE) Kementerian Kesehatan (Kemenkes), yakni senilai Rp150.000/orang. “Animonya tidak banyak. Sehari hanya 3-5 orang,” kata Agus.

Di UPTD Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) DKK Sragen juga membuka pelayanan rapid test mandiri. Sekretaris DKK Sragen Fanni Fandani mengatakan pelayanan rapid test di Labkesda dimulai Senin lalu dengan tarif awal Rp250.000/orang. “Kemudian mulai hari ini tarif turun menjadi Rp150.000/orang. Animonya belum banyak,” imbuh dia.

RSI Amal Sehat Sragen juga membuka pelayanan rapid test. Direktur RSI Amal Sehat Sragen dr Dukut Sarwandi mengaku menandatangi pembukaan pelayanan rapid test mandiri per 10 Juli 2020 dengan tarif Rp150.000/orang.

Sementara itu, rapid test massal yang dilakukan terhadap 2.271 orang petugas pemutakhiran data pemilih (PPDP) hasilnya 100% nonreaktif. Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sragen Minarso menyatakan petugas PPDP yang akan mulai bekerja Rabu (15/7) sudah dinyatakan sehat dan non reaktif terkait Covid-19.

Kasus Covid-19 di Klaten Meledak, Terbanyak dari Tulung

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya