SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Bisnis Indonesia/Endang Muchtar)

Tarif listrik memiliki banyak peminat.

Harianjogja.com, JAKARTA–Sejak diberlakukan pada Januari 2016, pemberian diskon tarif 30% bagi tambahan pemakaian listrik untuk pelaku industri telah diikuti oleh 1.073 pelanggan industri skala menengah dan skala besar. Adapun total tambahan pemakaian sebesar 256 Giga Watt hour (GWh).

Promosi BRI Pastikan Video Uang Hilang Efek Pemilu untuk Bansos adalah Hoaks

Paket diskon 30% merupakan bagian Paket Kebijakan Ekonomi jilid III yang diluncurkan Pemerintah pada Oktober 2015. Kepala Divisi Niaga PLN Benny Marbun mengatakan, pemberlakuan paket diskon 30% ditawarkan kepada industri sebagai program jangka panjang tiga tahun. Program tersebut berupa diskon tarif bagi tambahan pemakaian listrik pukul 23.00 WIB-08.00 WIB.

Program ini diharapkan bisa membantu indutri yang terdampak kelesuan ekonomi sehingga menurunkan produksi terutama pada sif tengah malam. “Dengan pemberian diskon tarif ini, diharapkan produksi meningkat dan menjadi bergairah kembali seperti semula,” ujar dia dalam rilisnya, Jumat (22/7).

Tidak ada persyaratan khusus bagi konsumen industri yang mau mengikuti program ini. Hanya saja, program ini diberikan kepada industri skala menengah dan besar, dengan daya di atas 200 kVA.

Selain paket diskon tariff 30 % , PLN juga mengeluarkan paket penundaan pembayaran 40% rekening listrik Program ini ditawarkan sebagai program jangka pendek yakni enam bulan dan 10 bulan kepada industri padat karya dengan daya saing relatif lemah terhadap produk impor dan direkomendasikan oleh asosiasi industri yang bersangkutan, atau direkomendasi BKPM.

“Hingga Juuni 2016, paket penundaan pembayaran 40% telah diikuti 238 pelanggan dengan total rekening yang tertunda sebesar Rp1,25 triliun,” kata dia.

Sebelumnya, PLN juga telah melakukan sosialisasi dengan pelaku industri serta asosiasi pengusaha untuk mendorong agar memanfaatkan program diskon 30% dan paket penundaan pembayaran 40% yang dilakukan pada November 2015. Kedua paket itu dinilai mampu memberikan dampat positif bagi industri.

Hal ini ditandai dengan tumbuhnya penjualan listrik hingga Juni 2016 untuk industri sebesar 5,91% . Angka itu menunjukkan pertumbuhan dibandingkan dengan pertumbuhan industri pada bulan Juni 2015 yang mengalami minus 2,7%. “Pertumbuhan Juni ini merupakan pertumbuhan terbaik yang pernah dicapai sepanjang 2,5 tahun terakhir, khususnya untuk golongan tarif I4,” ujar dia.

Adapun pertumbuhan penjulan terbesar dialami oleh industri skala besar yang mengalami peningkatan hingga 12,98%. Sementara untuk industri skala menengah mengalami peningkatan sebesar 4,03%. Industri skala besar yang tumbuh menggembirakan antara lain industri kimia, semen, baja, kertas/pulp.

Realisasi program promo Luar Waktu Beban Puncak (LWBP) pukul 23.00 WIB-08.00 WIB untuk Juni 2016 menyumbangkan tambahan penjualan energi  sebesar 67,7 GWh atau setara dengan pemanfaatan kapasitas efisiensi sebesar 251 MW. Dengan demikian, sejak Januari hingga Juni 2016, program tersebut telah memberikan tambahan penjualan sebesar 253,461 kWh.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya