SOLOPOS.COM - Ilustrasi jaringan internet (Sumber: Freepik.com)

Solopos.com, JAKARTA — Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menilai tarif Internet Indonesia masih terbilang mahal. Hal itu menjadi salah satu penyebab terjadinya kesenjangan internet di Tanah Air.

Menurut Luhut Internet hanya dapat diakses oleh orang-orang yang mampu secara ekonomi. Luhut tidak menyebutkan nilai ideal untuk tarif internet di Indonesia.

Promosi Sistem E-Katalog Terbaru LKPP Meluncur, Bisa Lacak Pengiriman dan Pembayaran

“Kesenjangan internet juga terjadi karena biaya yang mahal, memungkinkan internet hanya bisa diakses mereka yang mampu secara ekonomi,” kata Luhut dikutip Bisnis dari akun YouTube Jasa Keuangan, Senin (13/12/2021).

Selain itu, kata Luhut, permasalahan lainnya dalam mendorong pertumbuhan ekonomi digital adalah akses internet yang belum menjangkau seluruh wilayah Indonesia.

Baca Juga: Pegawai Swasta Boleh Ambil Cuti Saat Nataru, Tapi Diimbau Tak Bepergian

Terdapat lebih dari 12.000 desa yang belum mendapat akses internet 4G. Ditargetkan pada 2022, seluruh desa yang belum terhubung dengan Internet, mendapat akses 4G.

“Selain itu rendahnya tingkat kecepatan jaringan juga menjadi kendala dalam menumbuhkan ekonomi digital,” kata Luhut.

Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 2019, kata Luhut, indeks literasi keuangan Indonesia baru mencapai 30,03 persen dan indeks inklusi keuangan 76,19 persen.

“Angka ini berbanding jauh dengan Singapura yang sudah mencapai 98 persen, Malaysia 85 persen, dan Thailand 82 persen. Tingkat inklusi yang dengan literasi rendah menunjukkan potensi risiko yang begitu tinggi karena meskipun masyarakat memiliki akses keuangan sebenarnya mereka tidak memahami dengan baik fungsi dan risikonya,” ujar Luhut dalam Indonesia Fintech Summit 2021, Minggu (12/12/2021).

Selain itu, akses layanan telekomunikasi dan internet yang belum menjangkau seluruh wilayah Indonesia juga menjadi tantangan tersendiri dalam pengembangan ekonomi digital.

Baca Juga: Awal Pekan Stagnan! Cek Harga Emas Pegadaian Senin 13 Desember 2021

“Pemerintah juga terus mendorong kesenjangan digital yang terjadi. Akses layanan telekomunikasi masih belum menjangkau seluruh desa di Indonesia. Selain itu, rendahnya percepatan jaringan menjadi kendala ekonomi digital. Belum lagi kesenjangan internet juga terjadi karena biaya yang mahal mungkin internet hanya bisa diakses oleh mereka yang mampu secara ekonomi. Hal ini yang menjadi fokus pemerintah ke depan,” katanya.

Luhut optimistis ekonomi digital di Indonesia memiliki prospek yang sangat baik. Untuk itu, pemerintah terus mendorong akselerasi perkembangan ekonomi digital dengan berbagai inovasinya.

“Proyeksi pertumbuhan ekonomi digital diperkirakan mencapai US$124-US$146 miliar di 2025. Tentu ini menjadi momentum yang tidak bisa dilewatkan untuk membawa Indonesia menjadi negara yang kompetitif di Asean maupun dunia,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya