SOLOPOS.COM - Maxim dilarang ambil penumpang (Instagram/@rayon.solo)

Solopos.com, SOLO -- Beberapa tahun terakhir ini layanan ojek online (ojol) kian diminati masyarakat Indonesia. Hal ini membuat salah satu perusahaan jasa transportasi daring asal Rusia, Maxim, masuk ke Indonesia, termasuk di Kota Solo, Jawa Tengah (Jateng).

Maxim kali pertama beroperasi di Indonesia pada 2018 lalu. Namun, masuknya Maxim ke Solo mendapat respons negatif dari awak ojol kompetitor. Di depan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr Moewardi Solo, muncul larangan pengemudi (driver) Maxim mengambil penumpang di wilayah tersebut.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Viral Aksi Bocah Matikan Lampu Flyover Palur Karanganyar, Polisi Bertindak

Video yang diunggah oleh pengelola akun @rayon.solo, Kamis (5/12/2019), memperlihatkan spanduk larangan pengemudi Maxim mengambil penumpang di wilayah sekitar RSUD Dr. Moewardi.

"Red zone pick up [zona merah untuk jemputan] area RSUD Dr. Moewardi Solo. Tarif tidak sesuai [Permenhub No. 12 Tahun 2019]," bunyi spanduk tersebut.

Ada Big Match Inter Vs Roma, Simak Jadwal Liga Italia Pekan Ke-15!

Usut punya usut, ternyata penolakan tersebu didasari tarif Maxim yang dianggap terlalu murah dan diduga tidak sesuai dengan Permenhub No 12/2019 tentang Perlindungan Keselamatan Pengguna Sepeda Motor yang Digunakan untuk Kepentingan Masyarakat.

"Pasang tarif terlalu murah, ojek online Maxim asal Rusia ditolak di wilayah ini....Opo bener to [apa benar] lur?" tanya pengelola akun @rayon.solo.

Ganjar Sarankan Gibran Bicara dengan Rudy

Namun, pendapat berbeda disampaikan oleh para netizen. Salah satu netizen pengguna akun @mulaadityapermana mengaku pernah menggunakan layanan Maxim. Dia mengatakan tarif Maxim tidak menyalahi aturan.

"Sek aku bar [bentar aku habis] buka Permenhub 12 tahun 2019 tentang ongkos biaya. Di situ ada keterangan batas bawah dan atas. Batas bawah sebesar Rp1.850 dengan minimal empat kilometer. Batas atas setelah empat kilometer menjadi Rp2.300 dengan asumsi pihak ojol mengambil profit maksimal 20% dari harga. Terus kemarin aku coba cek, aku habis pakai Maxim dari SMP 12 - Solo Square jarak tempuh 2,6 km. Total bayarku Rp8.000. Berarti kan tidak menyalahi aturan to? Berarti kan Maxim mengambil profitnya enggak sebanyak ojol lainnya? monggo direvisi jika ada yang salah. wong ya sama-sama belajarnya," katanya.

Sekarang di Blitar ada Kampung Antipolitik Uang

"Dan Maxim juga enggak ada bonus pencapaian setahu saya. Seharusnya [awak] Gojek sama Grab kalau mau protes ya ke perusahaaan bukan menyalahkan Maxim. Terus kenapa juga tuh driver [pengemudi] enggak pindah Maxim saja kalau merasa Maxim itu lebih baik," tambahnya.

 

View this post on Instagram

 

Pasang tarif terlalu murah, ojek online maxim asal Rusia ditolak di wilayah ini.... . Opo bener to lur....? . . #ojekonline #driver #driveronline #jebres #jelajahsolo #soloinfo #kabarsolo #agendasolo #kotasolo #kotasurakarta #rayonsolo #solonyaman #visitsurakarta

A post shared by RAYON.SOLO (@rayon.solo) on

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya