SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Semarangpos.com, SEMARANG — Dinas Perhubungan Jawa Tengah (Jateng) akan menaikkan tarif Bus Rapid Transit (BRT) Trans Jateng Koridor I rute Stasiun Tawang-Terminal Bawen, per 1 April 2019 mendatang. 

Kepala Bidang Angkutan Jalan Dishub Jateng, Ginaryo, mengatakan kenaikan tarif untuk tiap golongan itu berkisar Rp500-Rp1.000. Untuk golongan pelajar, pensiunan, dan buruh, naik dari Rp1.000-Rp2.000, sedangkan untuk golongan umum, naik dari Rp3.500 menjadi Rp4.000.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Kenaikan ini sudah kita kaji. Dari penumpang sepertinya juga tidak keberatan. Kami sudah lakukan polling di Twitter, banyak dari masyarakat yang biasa menggunakan jasa transportasi BRT Trans Jateng enggak mempermasalahkannya. Dari 1.200 responden yang mengikuti polling, sekitar 42% menyatakan setuju,” jelas  Ginaryo saat dihubungi Semarangpos.com, Kamis (28/3/2019).

Ginaryo menambahkan kenaikan tarif BRT Trans Jateng Koridor I itu sebenarnya juga menyesuaikan dengan tarif BRT koridor lain, seperti rute Purwokerto-Purbalingga maupun angkutan massal setipe, seperti Batik Solo Trans. “Koridor Purwokerto-Purbalingga dan Batik Solo Trans bahkan sudah menerapkan tarif Rp2.000 untuk pelajar dan Rp4.000 untuk umum. Kita malah baru akan menerapkan per 1 April nanti,” imbuh Ginaryo.

Faktor lain yang melatarbelakangi kenaikan tarif, lanjut Ginaryo tak lain karena subsidi pemerintah terhadap penumpang BRT Trans Jateng yang selama ini cukup besar. Ia mengatakan jika dihitung secara normal, maka tarif penumpang umum BRT Trans Semarang rute Bawen-Stasiun Tawang sebenarnya mencapai Rp9.300. Meski demikian, selama ini penumpang hanya dikenakan tarif Rp3.500.

“Berarti kan selama ini ada subsidi dari pemerintah. Itu yang coba kita kurangi,” imbuh Ginaryo.

Tarif Rp9.300 per penumpang itu, lanjut Ginaryo didasari kalkulasi biaya operasional kendaraan, mulai dari investasi, bahan bakar, dan kebutuhan lain seperti biaya langsung dan tidak langsung. “Kami kepada operator jalan [pemilik bus] per kilometer per bus itu bayar Rp7.500. Tarif penumpang itu dari bus per kilometer dikalikan load factor [faktor muat penumpang], hasilnya Rp9.300,” imbuhnya.

Meski akan mengalami kenaikan, Ginaryo tetap optimistis BRT Trans Jateng diminati masyarakat. Apalagi, tarif yang ditetapkan tidak terlalu memberatkan atau lebih murah dibanding angkutan lain atau non-BRT yang memiliki rute Semarang-Bawen, yakni Rp10.000 per penumpang. “Tingkat keterisian penumpang BRT Trans Jateng saat ini sekitar 80% dengan kapasitas per bus 32 penumpang. Kami optimistis tingkat keterisian ini bisa dipertahankan, bahkan naik,” jelas Ginaryo.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya