Tari Tayub lestari di Desa Sugihmanik, Grobogan.

PromosiJalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Tari Tayub yang sejatinya merupakan tarian pergaulan untuk menjalin keakraban sosial kerap dituding melanggar etika agama. Maklum saja, pada masa lalu, tayuban—pergelaran tari Tayub—sering dibarengi penyajian minuman keras. Sementara itu, ledek atau penarinya pun dianggap sebagai penggoda para lelaki hidung belang. Alhasil, kini pergelaran tari Tayub pun langka digelar.

Di Desa Sugihmanik, Kecamatan Tanggungharjo, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah (Jateng), Selasa (8/8/2017), pergelaran tari Tayub digelar saat digelar kegiatan tradisi sedekah desa. Pementasan tari Tayub yang selalu digelar bersamaan dengan acara sedekah desa tersebut bertujuan untuk melestarikan seni budaya para leluhur yang saat ini sudah mulai langka di daerah setempat. Warga pun leluasa menari bersama para ledek atau penari tayub dan tayuban atau pergelaran tari Tayub pun tetap lestari.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Rekomendasi