SOLOPOS.COM - Tari Lenggasor Purbalingga. (Istimewa/YouTube Pagar Tari)

Solopos.com, PURBALINGGATari lenggasor merupakan kesenian dari Kabupaten Purbalingga yang eksistensinya masih cukup populer hingga sekarang. Tari lenggasor termasuk sebagai tari kreasi baru yang dalam penciptaannya berasal dari pengembangan kesenian tradisional Banyumasan.

Tari lenggasor pertama kalinya dipentaskan pada 2009. Setelah itu, tari kreasi baru tersebut terus dikembangkan hingga benar-benar menjadi sebuah tari kreasi pada 2012.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Seiring berjalannya waktu, tarian ini pun akhirnya berhasil menjadi populer di Kabupaten Purbalingga dan sekitarnya. Bahkan kepopulerannya hingga ke berbagai wilayah di luar daerah.

Dilansir dari purbalinggakab.go.id, Lenggasor berasal dari bahasa Jawa yaitu kata ‘lenggah’ berarti duduk dan ‘ngisor’ artinya bawah. Artian lengkap Lenggasor atau lenggah ning ngisor berarti duduk di bawah.

Menurut filosofinya, tari tradisional menggambarkan sopan santun, di mana orang yang muda harus menghormati yang lebih tua. Tari lenggasor ini diciptakan oleh seorang seniman asli Purbalingga, Susiati S.Sn.

Terciptanya tari ini didasari dari tari ngoser, tarian yang juga pernah Susi ciptakan. Namun gerakan tari ini dianggap terlalu erotis sehingga ia harus menciptakan tarian lain yang tidak bertentangan dengan tari ngoser.

Kemudian, ia memilih tarian khas Banyumasan, seperti tari lengger untuk tari kreasinya yang mana gerakan dari tarian ini dibuat lebih “patah” dan tak terlalu erotis. Sehingga terciptalah tari lenggasor yang tergolong unik.

Dalam pementasannya, tari lenggasor ini juga diiringi dengan alat musik calung Banyumasan. Musik pengiringnya pun menggunakan lagu-lagu yang biasa ada Lengger Banyumas, misalnya seperti lagu Renggong Manis.

Dengan gerakan yang patah-patah, tarian ini menciptakan kesan yang energik dan penuh semangat. Perpindahan antara satu gerakan ke gerakan lainnya cukup lincah.

Gerakan tubuh yang tegas ini pun juga dapat membuat penontonnya terpukau, seperti ikut merasakan semangat dari para penarinya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya