SOLOPOS.COM - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno (kedua dari kiri) dan sejumlah delegasi melakukan pemotongan pita saat mengunjungi pameran Travel Exchange (Travex) di Jogja Expo Center (JEC), Sabtu (4/2/2023). (Solopos.com/Bony Eko Wicaksono)

Solopos.com, JOGJA — Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menargetkan tingkat kunjungan wisatawan mancanagera ke Indonesia mencapai 7,4 juta orang pada 2023. Guna mewujudkan target tersebut, ada tiga strategi utama yang dilakukan negara-negara Asean dalam membangun destinasi pariwisata.

Ajang ASEAN Tourism Forum (ATF) 2023 di Yogyakarta sebagai forum pariwisata terbesar di Asia Tenggara harus menjadi ruang diskusi untuk merumuskan sektor pariwisata agar lebih adaptif menghadapi situasi masa depan. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno, mengajak negara-negara ASEAN berkolaborasi untuk memperkuat pembangunan destinasi pariwisata berdasarkan tiga fondasi utama,yakni ketahanan, keamanan, dan keberlanjutan.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Hal ini sesuai dengan tema yang diangkat dalam ATF 2023, yakni ASEAN: A Journey to Wonderful Destinagions. “Sektor pariwisata memiliki harapam besar dalam pengembangan destinasi utama regional dan internasional. Serta memperkuat posisi ASEAN sebagai akselerator pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja,” kata dia, Minggu (5/2/2023).

Sandiaga menyebut target kunjungan wisatawan mancanegara 7,4 juta orang sementara pergerakan wisatawan nusantara sekitar 1,4 miliar orang pada tahun ini. Guna merealisakan target tersebut, negara-negara ASEAN bisa memperkuat kolaborasi dengan melakukan tiga langkah strategis.

Pertama, gerak cepat (gercep) yang dilakukan pemerintah bersama pemangku kepentingan industri pariwisata untuk memberikan program-program pendampingan di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. “Misalnya, sertifikasi kompetensi dan peningkatan kapasitas. Ini sudah kami lalukan di pengembangan lima destinasi super prioritas dan 10 destinasi prioritas di Tanah Air,” kata dia.

Kelima destinasi superprioritas itu adalah Danau Toba di Sumatera Utara, Borobudur di Jawa Tengah, Lombok atau Mandalika di Nusa Tenggara Barat, Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur, dan Likupang di Sulawesi Utara.

Kedua, gerak bersama (geber) dengan menekankan upaya kolaboratif antara pemangku kepentingan dalam mendorong pemulihan sektor pariwisata. Bisa dengan perencanaan event-event berskala nasional dan internasional yang berkualitas. Hal ini membutuhkan keterlibatkan berbagai sektor, termasuk swasta dan pihak-pihak lainnya. 

Ketiga, garap semua potensi lapangan kerja (gaspol). Upaya konkretnya melakukan diversifikasi produk pariwisata melalui pengembangan ekowisata, wisata ramah muslim, wisata kesehatan, dan paket-paket wisata domestik lainnya.

“Kami sangat optimis diversifikasi tidak hanya membuka peluang kerja melainkan mampu meningkatkan aspek nilai tambah pariwisata. Tentu saja bisa memberikan banyak pilihan bagi wisatawan yang berkunjung ke destinasi wisata di Indonesia,” ujar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya