SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/dok)

Agenda yang potensial menyedot turis adalah Tour de Jogja

Harianjogja.com, JOGJA-Target kunjungan wisata domestik dan mancanegara tahun 2017 yang dicanangkan Pemerintah Daerah (Pemda) DIY terlampau.

Promosi Mi Instan Witan Sulaeman

Tahun ini, target wisatawan dinaikkan 10% dari jumlah kunjungan tahun sebelumnya. Event-event andalan diharapkan jadi pendongkrak. Agenda yang potensial menyedot turis adalah Tour de Jogja.

Kepala Dinas Pariwisata DIY Aris Riyanta merinci, pada tahun 2017, jumlah wisatawan domestik yang berlibur di DIY sebanyak 4,7 juta, atau melampaui target, yang di patok 4,5 juta. Sementara, turis asing yang datang ke DIY tahun lalu tercatat sebanyak 397.000, lebih banyak dari target 387.000. Adapun pergerakan pelancong sejumlah 23,7 juta. Lagi-lagi lebih dari target, yang sebanyak 22,2 juta.

“Untuk 2018 kami memproyeksikan naik 10 persen dari realitas [2017], mesti akan lebih tinggi. Periodiknya per tahun naik 10 persen. Syukur-syukur akan semakin banyak di 2018,” ucap Aris di Kompleks Kepatihan, Jumat (2/2/2018).

Ia optimistis jumlah wisatawan yang berkunjung ke DIY semakin banyak, sebab ada banyak event-event andalan macam Artjog, Customfest, Jogja Internasional Heritage Walk, Netpac Asean Film Festival dan Malioboro Street Performance. Acara-acara ini diharapkan bisa mendatangkan wisawatan, khususnya yang berasal dari luar negeri.

Acara terbaru yang diharapkan, dan dianggap dapat menyedot turis adalah Tour de Jogja. event ini adalah agenda baru, yang akan diselenggarakan 25 Maret 2018. Rutenya akan membentang sejauh 130 kilometer. Garis start dimulai dari Royal Ambarrukmo/Plaza Ambarrukmo, menuju Prambanan, Piyungan, Pajangan, Goa Kiskendo, Sayegan dan kembali lagi ke garis start.

Aris mengungkapkan, target peserta sebanyak 1.000 orang, tapi ternyata yang berminat mendaftar jauh lebih banyak. Tour de Jogja ke depan akan dimodifikasi dan diperluas jangkauannya menjadi event berskala nasional.

Tour de Jogja adalah acara yang diperuntukkan bagi pesepeda. Aris mengatakan, ide awalnya disesuaikan dengan misi Gubernur DIY yang ingin mengembangkan olahraga sepeda. Jalur yang dipilih juga disesuaikan dengan visi Sri Sultan HB X, yakni Menyongsong Abad Samudra Hindia Untuk Kemuliaan Martabat Manusia Jogja.

“Karena visinya menghadap ke selatan makanya jalurnya menyusuri bagian selatan walaupun berputar ke Gua Kiskendo. Rutenya menantang. Pesepeda biasa enggak kuat. Medannya berat khususnya di sisi barat,” ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya