SOLOPOS.COM - Tontowi Ahmad (INA) of Indonesia and Liliyana Natsir (INA) of Indonesia (REUTERS/Marcelo del Pozo )

Tontowi/Liliyana baru saja menjuarai Indonesia Open 2017.

Solopos.com, JAKARTA — Pasangan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir masih lapar gelar seusai menjuarai Indonesia Open 2017. Duet andalan Indonesia yang akrab disapa Owi/Butet ini membidik gelar Asian Games 2018 sebagai pelengkap trofi mereka.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ganda campuran Merah Putih ini memang masih penasaran dengan trofi Asian Games. Sejak berpasangan tahun 2011, Owi/Butet belum pernah mengangkat gelar juara di turnamen tersebut. Prestasi terbaik mereka hanya runner up Asian Games 2014 saat dikalahkan pasangan Tiongkok Zhang Nan/Zao Yunlei di partai puncak.

“Saya masih ingin satu target lagi, gelar yang belum tercapai. Mungkin di akhir karier ini, saya ingin juara Asian Games,” ujar Liliyana seperti dilansir Antaranews.com, Senin (19/6/2017).

Butet mengaku belum puas dengan raihan medali perak dalam Asian Games di Korea Selatan tiga tahun lalu. Dia berharap penampilannya bersama Owi terus stabil hingga ajang itu meski harus melewati beberapa turnamen, termasuk Kejuaraan Dunia. Terdekat Owi/Butet akan bermain di Australia Open 20-25 Juni 2017.

Butet yang masih menjalani perawatan cedera lutut berharap tuah tuan rumah dapat membantu mereka menjuarai Asian Games 2018 di Indonesia. Meski demikian, kutukan Owi/Butet yang tak pernah juara di Istora Senayan bisa menjadi penghambat ambisi pasangan itu. Mereka memang seperti tak berjodoh di Istora Senayan dengan menelan dua kekalahan dari dua babak final di venue tersebut. Semuanya terjadi di ajang Indonesia Open.

“Walaupun pertandingan Asian Games nanti akan berlangsung di Istora, kami berharap rezeki baru juga karena stadion Istora juga baru,” ujar Butet yang berharap “keangkeran” venue bulutangkis di kompleks Gelora Bung Karno itu hilang seiring penyelesaian renovasi.

Sementara itu, Sekjen PBSI, Achmad Budiharto, mengaku puas dengan capaian kontingen Indonesia yang mampu meraih gelar di kandang sendiri. Sejak awal PBSI memang menargetkan minimal satu gelar di Indonesia Open 2017. Meski demikian, Achmad memberi perhatian pada regenerasi karena timnya terbukti masih bertumpu pada pemain senior.

“Kami sempat berharap pasangan Fajar/Rian bisa berbuat lebih, ternyata mereka belum bisa mengatasi tekanan. Mereka masih butuh jam terbang untuk masuk ke level yang lebih tinggi,” ujarnya dilansir Liputan6.com.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya