SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Semarangpos.com, SEMARANG &mdash;</strong> Pergelaran <em>Jateng Fair 2018</em> hanya mampu menyedot perhatian 200.000 masyarakat Jawa Tengah untuk mengunjunginya. Padahal target yang telah ditetapkan adalah 500.000 pengunjung. Lalu langkah apa yang akan dilakukan penyelenggara untuk penyelenggaraan mendatang?</p><p>Direktur PRPP Jateng Titah Listiorini mengatakan, untuk 2019, <em>Jateng Fair</em> bakal diselenggarakan pada 23 Agustus hingga 15 September. Dengan waktu satu tahun persiapan, dia berharap akan memancing ide-ide pelaku ekonomi dan juga pengunjung sehingga semakin meningkat.</p><p>"Karena tahun ini gelaran ini telah menyedot 200. 000 pengunjung, meski ini di bawah target kami sebanyak 500.000 pengunjung," katanya dalam keterangan resmi yang diterima <em>Jaringan Informasi Bisnis Indonesia</em> (<em>JIBI</em>), Senin (10/9/2018).</p><p>Sementara itu, upaya peningkatan kualitas terus dilakukan menurut Titah, pada gelaran <em>Jateng Fair 2019</em> mendatang bakal ada <em>rebranding</em> sehingga para pelaku ekonomi kreatif lokal hadir dengan kualitas produk yang tinggi. "Hal tersebut perlu kami lakukan mengingat Jateng Fair telah terselenggara selama 31 tahun," ujarnya.</p><p>Adapun, <em>Jateng Fair 2018</em> di PRPP resmi ditutup Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Minggu (9/9/2018). Acara yang berlangsung selama 24 hari tersebut diharapkan mampu memicu pertumbuhan produk lokal Jawa Tengah.</p><p>Dalam acara yang digelar sejak 17 Agustus tersebut memamerkan berbagai produk unggulan Jawa Tengah, dari hasil pertanian, kerajinan tangan, pariwisata hingga perusahaan multinasional. Ganjar yang saat itu membuka acara sekaligus mengakhiri masa jabatannya sebagai Gubernur Jateng periode 2013-2018.</p><p>"Saat ini saya menutup [<em>Jateng Fair 2018</em>], saat saya membuka [jabatan Gubernur Jateng periode 2018-2023], semoga ini menjadi politik kendang, yang akan memberi irama indah," tuturnya.</p><p>Ganjar berharap, dengan berkumpulnya seluruh pelaku ekonomi selama 24 hari tersebut terjadi komunikasi proses ekonomi kreatif. "Hari ini dunia lagi berubah dan bergerak, ekonomi sedang terjadi benturan luar biasa. Even seperti ini sebenarnya bagaimana kita menjual produksi lokal, kalau produk itu memang bermutu ini menjadi potensi luar biasa," katanya.</p><p>Ganjar pun mengulik beberapa produk unggulan Jawa Tengah yang saat ini justru mengalami prospek luar biasa meski kondisi perekonomian dunia tidak menentu. Kerajinan kursi rotan dari Wonogiri dan Jepara salah satunya karena memiliki nilai jual lebih saat diekspor.</p><p>Dia pun berharap langkah pengrajin tersebut diikuti oleh pelaku usaha lain, yakni meningkatkan kualitas produksi sesuai pangsa pasar ekspor. Dinas Pertanian dan Perkebunan misalnya, kata Ganjar, jika mampu melakukan akselerasi terhadap dunia ekspor akan memiliki daya jual yang luar biasa.</p><p><em><b><a href="http://semarang.solopos.com/">KLIK</a> dan <a href="https://www.facebook.com/SemarangPos">LIKE</a> di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya</b></em></p><p></p>

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ekspedisi Mudik 2024
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya