Solo (Solopos.com)–Pemerintah Kota (Pemkot) tetap mempertahankan keberadaan 44 pasar tradisional di Kota Solo sebagai penyumbang tertinggi pendapatan asli daerah (PAD) pada tahun ini yakni senilai Rp 20,3 miliar/tahun.
Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda
Padahal di sisi lain, pasar tradisional saat sekarang justru tidak mengalami penambahan obyek retribusi. Akibat kenaikan target retribusi menjadi Rp 1 miliar tersebut, lurah pasar harus mencari obyek lain agar target retribusi yang ditetapkan Dinas Pengelolaan Pasar (DPP) bisa terpenuhi.
Ketua DPRD, YF Sukasno menuturkan Solo memiliki 44 pasar tradisional yang kondisinya saat ini bisa dibanggakan sebagai tempat untuk berbelanja. Kemajuan 44 pasar tradisional tersebut tak lepas dari langkah antisipasi pemerintah dalam membatasi munculnya pasar-pasar modern.
Bahkan, menurut Kasno sapaan akrabnya, pasar tradisional juga menjadi favorit pemerintah dalam hal PAD. Pasalnya, sumbangan pasar tradisional untuk PAD menempati urutan teratas.
“Pada tahun ini target pendapatan untuk pasar tradisional yang disetor sebagai PAD mencapai Rp 21 miliar dari yang sebelumnya hanya Rp 20 miliar,” ujar Kasno kepada para mahasiswa Universitas Padjajaran yang berkunjung di DPRD, Rabu (8/6/2011).
(aps)