SOLOPOS.COM - Pedagang Pasar Karangan, Kecamatan Karanganom menanti pembeli di lapak jualan mereka, Senin (20/7/2020). (Solopos/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN – Pandemi Covid-19 memengaruhi penarikan retribusi pasar tradisional di Klaten, namun Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM (Disdagkop dan UKM) optimistis bisa mengejar target pendapatan.

Berdasarkan data yang dihimpun, target sumbangan retribusi pasar tradisional ke PAD Klaten pada 2020 ditetapkan sekitar Rp4,3 miliar.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Target itu diharapkan bisa tercapai dari penarikan retribusi di 50 pasar tradisional yang dikelola pemkab. Jumlah total pedagang di 50 pasar itu mencapai 8.990 orang mulai dari pedagang oprokan, kios, dan los.

Polisi Ungkap Tersangka Kasus Pembunuhan Duwet Baki Bisa Bertambah

Ekspedisi Mudik 2024

Kabid Pengelolaan Pasar Disdagkop dan UKM Klaten, Didik Sudiarto, mengatakan pada awal pandemi Covid-19, potensi retribusi yang bisa tertarik berkurang sekitar 25 persen. Kondisi itu terutama terjadi pada Maret-April.

Pasalnya, saat awal pandemi tersebut banyak pedagang yang memilih tak berjualan lantaran kondisi pasar sepi pembeli.

“Seiring berjalannya waktu sekarang sudah agak normal,” kata Didik saat dihubungi Solopos.com, Rabu (26/8/2020). Didik mengatakan meskipun kondisi mulai normal, masih ada pedagang enggan berjualan.

Mendes PDTT Instruksikan Pengadaan Masker, Desa di Sragen Sudah Duluan

Dia memperkirakan ada 10-15 persen pedagang yang belum berjualan secara rutin. Alhasil, kondisi itu memengaruhi pendapatan retribusi pasar.

Banyak Pedagang Tak Bisa Berjualan

Soal capaian retribusi pasar, Didik mengatakan hingga akhir Juli tercapai sekitar Rp2,9 miliar atau sekitar 68,78 persen dari target Rp4,3 miliar.

“Kami tetap optimistis bisa mengejar target tetapi kemungkinan tidak bisa sampai 100 persen karena memang banyak juga pedagang yang tidak bisa berjualan karena terdampak pandemi,” kata Didik.

Judi Sabung Ayam di Sragen Digerebek, Pemain & Penonton Kabur Tapi 28 Motor Ditinggal

Sementara itu, target retribusi dari sektor pariwisata macet menyusul ditutupnya objek wisata yang dikelola pemkab selama beberapa bulan terakhir lantaran terdampak Covid-19.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olahraga (Disparbudpora) Klaten, Sri Nugroho, mengatakan kali terakhir capaian retribusi dari sektor wisata sekitar Rp800 juta dari target selama setahun sekitar Rp1,2 miliar.

“Ya Alhamdulillah meski baru berjalan dua bulan bisa mencapai Rp800 juta,” kata Nugroho.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya