Sabtu, 17 Desember 2011 - 16:02 WIB

Target produksi minyak dinilai tidak realistis

Redaksi Solopos.com  /  Aksara Solopos  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta [SPFM], Kegagalan pencapaian target produksi minyak nasional sudah diprediksi sejumlah kalangan sejak awal. Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Ekonomi Pertambangan dan Energi (ReforMiner Institute) Pri Agung Rakhmanto, Sabtu (17/12) mengatakan hal tersebut disebabkan penetapan target produksi tersebut tidak realistis dan tanpa mempertimbangkan kondisi di lapangan.

Kepala Badan Pelaksana Kegiatan Hulu Migas R Priyono dalam paparannya menyatakan/ secara keseluruhan produksi migas nasional tahun ini mencapai 2,4 juta barrel setara minyak per hari terdiri atas minyak 903.441 barrel per hari dan produksi gas 1,5 juta barrel setara minyak.

Advertisement

Pri Agung menyatakan target produksi minyak nasional dalam APBN Perubahan 2011, sebesar 945.000 barrel per hari dinilai tidak realistis. Hal tersebut mengakibatkan realisasi produksi minyak nasional tahun ini jauh di bawah target yang ditetapkan. Kegagalan pencapaian target lifting (produksi minyak siap jual) yang kesekian kali ini menggambarkan tidak adanya perubahan visi dan perbaikan cara pengelolaan hulu migas pemerintah. [kcm/ary]

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif