Jakarta [SPFM], Kegagalan pencapaian target produksi minyak nasional sudah diprediksi sejumlah kalangan sejak awal. Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Ekonomi Pertambangan dan Energi (ReforMiner Institute) Pri Agung Rakhmanto, Sabtu (17/12) mengatakan hal tersebut disebabkan penetapan target produksi tersebut tidak realistis dan tanpa mempertimbangkan kondisi di lapangan.
Kepala Badan Pelaksana Kegiatan Hulu Migas R Priyono dalam paparannya menyatakan/ secara keseluruhan produksi migas nasional tahun ini mencapai 2,4 juta barrel setara minyak per hari terdiri atas minyak 903.441 barrel per hari dan produksi gas 1,5 juta barrel setara minyak.
Promosi Pemilu 1955 Dianggap Paling Demokratis, Tentara dan Polisi Punya Partai Politik
Pri Agung menyatakan target produksi minyak nasional dalam APBN Perubahan 2011, sebesar 945.000 barrel per hari dinilai tidak realistis. Hal tersebut mengakibatkan realisasi produksi minyak nasional tahun ini jauh di bawah target yang ditetapkan. Kegagalan pencapaian target lifting (produksi minyak siap jual) yang kesekian kali ini menggambarkan tidak adanya perubahan visi dan perbaikan cara pengelolaan hulu migas pemerintah. [kcm/ary]