SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Magelang–Menteri Negara Perumahan Rakyat, Mohammad Yusuf Asy’ari, mengatakan, target pembangunan Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) sebanyak 60 ribu unit dalam waktu satu tahun, tidak tercapai.

“Paling banyak 60 persen, karena dananya tidak ada,” katanya di Magelang, Sabtu (11/7), usai meresmikan Koperasi Jasa Keuangan Syariah, BMT (Baitul Maal wa Baitul Tamwil) Makmur Gemilang, di Desa Blabak, Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ia menjelaskan, pembangunan rusunawa itu menggunakan dana dari APBN dan APBD.

Alokasi APBD 2009 Kementerian Negara Perumahan Rakyat untuk pembangunan rusunawa hanya sekitar 0,35 persen yang terdiri atas subsidi sekitar Rp 2,5 triliun dan operasional sekitar Rp 1 triliun.

Seharusnya, katanya, program rusunawa dilakukan untuk kota-kota besar di Indonesia.

Ia menyebut program rusunawa sudah dilakukan di Provinsi Daerah Khusus Ibu Kota (DKI) Jakarta dalam jumlah relatif sedikit.

“Kemungkinan dalam waktu dekat di Batam,” katanya.

Ia mengatakan, pembangunan perumahan rakyat menjadi salah satu dari sejumlah program utama pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mendatang.

Hingga saat ini, katanya, belum ada peraturan menyangkut pembagian alokasi anggaran APBN dengan APBD untuk program rusunawa.

“Sharing antara APBN dengan APBD belum ada pengaturan, ternyata daerah belum sanggup membiayai, kalau daerah mengalokasikan APBD untuk perumahan, kita sudah senang,” katanya.

ant/fid

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya