SOLOPOS.COM - Ilustrasi kredit bebas agunan (Reuters)

Solopos.com, KLATEN — Pandemi Covid-19 membuat Pemkab Klaten, Jawa Tengah menurunkan target pendapatan asli daerah (PAD) sekitar 19%. Penurunan terbesar dilakukan pada target PAD dari sektor pajak daerah.

Kepala Badan Pengelolaan Keuangan Daerah (BPKD) Klaten, Muh. Himawan Purnomo, menjelaskan target PAD pada APBD 2020 sekitar Rp304 miliar menjadi Rp246 miliar pada APBD Perubahan 2020 atau menurun sekitar Rp58 miliar. Pada sektor pajak daerah terjadi penurunan target sekitar Rp46 miliar.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Penurunan target PAD menjadi pilihan ketimbang tetap memaksakan target yang sebelumnya ditetapkan. Hal itu menyusul berbagai sektor ekonomi masyarakat terdampak Covid-19.

"Kalau target tetap kami paksanakan tinggi, nantinya masyarakat yang kasihan karena target itu nantinya menjadi piutang. Sementara membayar pajak itu kewajiban. Kami bahasanya melakukan relaksasi sehingga target kami turunkan," kata Himawan saat ditemui di DPRD Klaten, Rabu (26/8/2020).

Hari Ini Dalam Sejarah: 27 Agustus 1628, Kesultanan Mataram Menyerang Belanda di Batavia

Himawan mencontohkan sumber PAD sektor pajak disumbang dari pajak restoran. Pandemi Covid-19 membuat restoran sepi pembeli. Sementara, pajak restoran diperoleh dari 10% nilai transaksi pembelian.

Lantaran hal itu, pengelola restoran diberikan kelonggaran untuk membayar pajak dari awalnya wajib membayar pajak saban bulan, bisa dilakukan pada akhir tahun. "Kalau dari restoran tidak ada yang beli, ya mereka tidak bisa membayar pajak," kata Himawan.

Sektor pajak lain yang lesu menyumbang PAD di Klaten seperti pajak Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB). Pajak itu diperoleh ketika ada transaksi pengalihan hak tanah. Sementara dengan kondisi ekonomi lesu terdampak Covid-19, transaksi pengalihan hak tanah berkurang.

"Pada pajak parkir juga menurun. Pajak parkir itu dari TWC [taman wisata candi]. Begitu Candi Prambanan tidak bergerak [tutup], sumbangan pajak juga menurun. PJJ [pajak penerangan jalan] juga menurun karena ada kebijakan penggratisan [pajak listrik untuk pelanggan tertentu]. Itu [pandemi Covid-19] juga agak memengaruhi retribusi. Seperti dari pasar juga agak kontraksi," jelas dia.

APBD Tercapai

Kasubbid Penetapan dan Pelayanan Pajak BPKD Klaten, Harjanto Heri Wibowo, mengatakan target terbaru pada APBD Perubahan 2020 bisa tercapai. Dia mencontohkan seperti pada sektor pajak bumi dan bangunan (PBB).

"PBB memang terdampak [pandemi Covid-19] tetapi tidak terlalu. Ada yang bisa kami harapkan. Di beberapa desa, wajib-wajib pajak besar masih bisa membayar pajak sesuai kewajiban. Pada perubahan APBD, target kami kurang Rp4,2 miliar hingga akhir tahun anggaran," jelas dia.

Pandemi Covid-19, Lomba Renang Lintas Benua di Istanbul Jalan Terus

Terkait dampak menurunnya target PAD, Harjanto mengakui secara otomatis memengaruhi kontribusi PAD pada pembangunan daerah tahun depan.

"Secara umum berdampak. Tetapi, saya kira tidak terlalu banyak karena memang kontribusi PAD dalam APBD masih rendah," kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya