SOLOPOS.COM - Salah satu adegan dalam pementasan ketoprak pada festival ketoprak 2013 di Balekambang, Jumat (15/2/2013). (Agoes Rudianto/JIBI/SOLOPOS)

Salah satu adegan dalam pementasan ketoprak pada festival ketoprak 2013 di Balekambang, Jumat (15/2/2013). (Agoes Rudianto/JIBI/SOLOPOS)

SOLO — Event tahunan Solo bertajuk Festival Ketoprak 2013 selesai digelar, Sabtu (16/2/2013) malam lalu. Festival yang menggeber pementasan ketoprak selama tiga hari sejak Kamis (14/2/2013) di Gedung Kesenian Taman Balekambang itu dinilai sukses melibatkan pemuda dan pemudi sebagai pemain.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pihak panitia mengklaim, selama festival, sebanyak 80% pemain ketoprak ialah pemuda dan pemudi, selebihnya diisi generasi tua dengan usia di atas 40 tahun. Meski target penampil sudah terpenuhi, pihak panitia mengakui kalau penonton festival tersebut masih didominasi orangtua.

Ketua panitia festival, Srihadi, saat ditemui Solopos.com, di rumahnya daerah Kepatihan Kulon, Senin (18/2/2013), menarget tahun depan jumlah penonton harus didominasi anak muda.

“Tahun ini kami membuat anak muda suka bermain ketoprak dulu, selanjutnya baru menarik penontonnya dari anak-anak muda,” ucap Srihadi.

Srihadi menambahkan, selama festival, banyak penampil yang menggarap pementasan dengan sejumlah inovasi sehingga terlihat tak membosankan. Inovasi semacam itu yang ia harapkan bisa dicontoh seniman ketoprak lainnya agar ketoprak bisa dinikmati semua generasi.

“Asal tetap tidak keluar dari pakem,” tegasnya.

Setelah sukses merangkul pemuda dan pemudi dalam festival ketoprak, Srihadi berencana membuat festival ketoprak bocah yang dimulai tahun depan. Hal itu dia nilai mampu memberikan pendidikan sejak dini kepada anak-anak tentang pementasan tradisional tersebut. Mulai tahun depan ia juga berniat menggandeng stakeholder pariwisata Kota Solo agar turut menyemarakkan event tahunan tersebut.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Solo, Widdi Srihanto, Senin, mengatakan akan terus memotivasi seniman ketoprak untuk mengembangkan budaya tradisional tersebut. Ia juga berpesan agar para pelaku ketoprak di Solo melakukan sejumlah inovasi agar kesenian tersebut semakin diminati.

Widdi mengatakan ke depan akan lebih giat mengajak stakeholder pariwisata Solo untuk mendukung festival tersebut. Ia bakal gencar melakukan promosi ketoprak agar kembali dilirik masyarakat. Promosi yang maksimal didukung peningkatan kualitas penampilan, menurut Widdi bakal mendongkrak penonton pergelaran ketoprak di Solo, tak hanya saat festival.

“Upaya kemarin itu untuk cambuk semangat pelaku dan anak-anak muda yang antusias untuk mengembangkan salah satu budaya yang berkembang di Solo itu,” ucap Widdi saat dihubungi Solopos.com, Senin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya