SOLOPOS.COM - Ilustrasi investasi. (Dok. JIBI/Solopos)

Solopos.com, SRAGEN -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sragen pesimistis target investasi sebesar Rp1,9 triliun bisa dicapai hingga akhir 2020 karena terjadinya pandemi Covid-19.

Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati, mengatakan sebelum terjadi pandemi Covid-19, cukup banyak investor bermaksud ber-investasi atau menanamkan modalnya di Bumi Sukowati.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Namun, datangnya Covid-19 melemahkan sektor ekonomi hingga membuat para investor itu berpikir ulang untuk menanamkan modalnya di Sragen.

“Di utara Bengawan [Sungai Bengawan Solo], sudah ada dua investor yang sama-sama berniat membangun rumah sakit,” ujar Yuni saat ditemui wartawan di sela-sela peletakan batu pertama pembangunan Sekolah Islam Al Azhar Sragen di Sine, Sragen, Kamis (25/6/2020).

Ekspedisi Mudik 2024

Membeludak! 36.317 Pendaftar Pakai Jalur SKD di PPDB Jateng

Di wilayah Sambungmacan yang ditetapkan sebagai zona industri, tambah dia, sudah ada investor yang mau ber-investasi membangun pabrik sepatu. Mereka sudah mempelajari tata ruang wilayah dan dalam proses pembelian tanah di lokasi dan mengajukan perizinan.

"Namun, semua berhenti karena Covid-19. Dengan situasi seperti ini, ditambah lagi pertumbuhan ekonomi melambat, mereka berpikir ulang untuk ber-investasi. Itu membuat target investasi kami tidak tercapai. Kami maklum dengan masalah yang mereka hadapi," ujar Yuni.

Angin Segar

Bupati Sragen menilai masuknya investor yang ber-investasi di bidang pendidikan sedikit menjadi angin segar bagi iklim investasi di tengah hantaman pandemi Covid-19.

Saat investor lain berpikir ulang untuk menanamkan modal karena dampak pandemi, seorang investor justru datang untuk membangun sebuah lembaga pendidikan dari jenjang KB/TK hingga SMA di Bumi Sukowati.

Kena PHK dan Belum Dapat Pesangon, Eks Karyawan PD BKD Sukoharjo Wadul Ke DPRD

Saat investor itu mengajukan perizinan, Yuni pun merasa perlu untuk menyelesaikan proses perizinan itu secepatnya.

“Proses pembangunan Sekolah Islam Al Azhar tentu akan banyak melibatkan tenaga kerja dari warga sekitar. Ini bisa jadi sebagai substitusi karena banyak investor yang proses perizinannya stagnan atau tidak ada tindak lanjutnya,” terang Yuni.

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Sragen, Tugiyono, mengatakan dari target investasi sebesar Rp1,9 triliun itu, hingga kini baru tercapai Rp372,2 miliar.

“Sebenarnya ada banyak investor yang masuk, namun prosesnya berhenti. Mereka menunggu Covid-19 selesai dulu,” ujarnya.

Turun 15 Kilogram, Intip Tips Diet Ala Artis Melaney Ricardo

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya