SOLOPOS.COM - ilustrasi rapid test corona atau covid-19 (Antara)

Solopos.com, JAKARTA -- Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 menargetkan dapat melakukan 10.000 tes virus corona per hari dengan metode real time polymerase chain reaction atau PCR. Tes massal ini dilakukan untuk menanggulangi pandemi Covid-19 di Indonesia.

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto menuturkan untuk memenuhi target itu, 78 laboratorium pemeriksaan Covid-19 telah diaktifkan. Sebelumnya, hanya 32 laboratorium yang terlibat pemeriksaan Covid-19.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Tambah Lagi! RSUD Dr Moewardi Solo Rawat 9 Pasien Positif Corona

“Sudah barang tentu ini harus diimbangi dengan peningkatan jumlah mesin. Dan juga reagen dan sumber daya manusia,” tutur Yuri di Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Rabu (15/4/2020).

Selain itu, pihaknya berencana untuk memetakan sistem zonasi pemeriksaan laboratorium virus corona. Langkah itu diambil untuk memperpendek waktu pengiriman spesimen ke laboratorium.

Efek Covid-19, Ribuan Karyawan di Soloraya Dirumahkan dan Kena PHK

“Selanjutnya diinterpretasikan hasilnya, sudah lebih dari 36.000 sampel yang diperiksa sampai hari ini. Sampel ini berasal dari 196 kabupaten/kota yang saat ini merawat pasien Covid-19,”ujarnya.

Untuk mengejar target 10.000 tes perhari, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 berupaya memperpendek pemeriksaan spesimen dengan inovasi teknologi tes PCR. Salah satu inovasi yang tengah dikembangkan saat ini adalah alat tes diagnostik berbasis PCR.

Anies Baswedan Minta KRL Jabodetabek Dihentikan, Luhut Menolak

Hal itu diungkapkan oleh Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi sekaligus Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Bambang Brodjenogoro. Dia mengatakan alat tes PCR itu diperkirakan selesai dalam waktu dekat.

“Kami sudah mendapatkan dukungan dari Litbangkes terkait informasi bentuk isolat asam ribonukleat (RNA) yang akan dipakai dalam mengembangkan kit tersebut,” tutur Bambang di BNPB, Jakarta, Senin.

Pakar Epidemiologi UI: Kasus Corona di Indonesia Muncul Sejak Januari 2020

Mobile Test

Bahkan, kata Bambang, tak lebih dari satu bulan lagi, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) mengembangkan mobile test berbasis PCR. Dengan kata lain, inovasi itu semacam laboratorium Bio Safety Level (BSL) 2.

Tes PCR mobile ini diharapkan bisa mempercepat terpenuhinya target 10.000 tes virus corona per hari. “Terutama untuk mendukung pemeriksaan swab dengan PCR di sejumlah daerah yang belum ada laboratorium setara BSL 2,” ujarnya.

Pasien Corona Bohong, 7 Dokter dan Perawat RSPAW Salatiga Diisolasi

Konsorsium Covid-19 yang diketuai oleh Plt. Staf Ahli Bidang Infrastruktur Ali Ghufron Mukti ini terdiri atas lembaga pemerintah nonkementerian (LPNK) di lingkungan Kemenristek/BRIN. Selain itu juga melibatkan Balitbang Kementerian Kesehatan, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, perguruan tinggi, dan lainnya.

Bambang mengatakan LIPI telah melatih 800 relawan untuk bertugas di sejumlah laboratorium BSL 2. Langkah ini diambil untuk memperlebar cakupan pemeriksaan terkait dengan makin menyebarnya pasien positif Covid-19 di Indonesia.

Data Pasien Corona dari Dinkes Jateng Salah, Pemkab Jepara Dikritik

Dengan 10.000 tes PCR virus corona per hari, pemerintah memang membutuhkan sumber daya manusia lebih besar. Menurut dia, untuk pemeriksaan tersebut dibutuhkan tenaga ahli yang paham pengujian dalam laboratorium BSL 2 maupun 3.

“Karenanya, LIPI sebagai salah satu anggota dari BRIN terpanggil untuk melakukan pelatihan bagi relawan yang bersedia untuk menjadi tenaga ahli di laboratorium minimum di BSL 2,” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya