SOLOPOS.COM - Tape Singkong Sugihan (Sumber: Jatengprov.go.id)

Solopos.com, BLORA — Tape singkong sugihan adalah jajanan khas yang berkembang di Dukuh Sugihan, Desa Mojowetan, Kecamatan Banjarejo, Kabupaten Blora, Jawa Tengah. Dikutip dari Jatengprov.go.id, Jumat (12/11/2021), tape ini memiliki cerita unik. Berawal dari sebuah penilaian masyarakat bahwa tape atau tapai adalah makanan yang identik dengan kemiskian, justru menjadi makanan yang selalu dirindukan oleh para pemuda dukuh setempat di tempat perantauan.

Saat para perantau muda ini pulang kampung, mereka merasa bersyukur bahwa tape sugihan ini belum punah di dukuh mereka. Bahkan usaha ini terus dikembangkan oleh hampir semua penduduk di Dukuh Sugihan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Salah satu tokoh masyarakat dukuh setempat mengatakan bahwa usaha produksi tape singkong ini merupakan pekerjaan utama masyarakat. Sedangkan kegiatan pertanian merupakan usaha sampingan. Salah satu pengusaha tape sugihan di Dukuh Sugihan adalah Musringah. Usaha tape singkong ini sudah ada sejak kakek mertua dari Musringah.

Ekspedisi Mudik 2024

Baca Juga: Tebing 20 Meter Longsor, Akses Jalan Magelang-Boyolali Tutup Sementara

Setiap hari, Musringah mengeluarkan modal sebesar Rp100.000 untuk digunakan sebagai bahan baku pembuatan tape sugihan. Dalam proses pembuatannya, singkong awalnya dikupas dari kulitnya. Setelah dikupas, singkong dicuci sampai bersih dan kemudian direndam sekitar 2-3 jam. Setelah direndam, kemudian direbus hingga lunak lalu didinginkan dan kemudian ditaburi ragi.

Setelah singkong diberi ragi, lalu ditutup dengan plastik agar proses fermentasi berjalan sempurna. Untuk menjadi tape singkong yang baik, dibutuhkan masa fermentasi selama 48 jam. Tape yang baik adalah tidak terlalu lembek dan tidak terlalu keras. Selain itu kombinasi rasa manis dan sedikit asam harus seimbang. Warna tape yang baik adalah putih kekuningan dan lembab saat disentuh.

Meskipun pembuatannya lama, harga tape sugihan ini tidak mahal. Harganya dibandrol Rp6.000 per kg dan Rp3.000 untuk setiap 10 buah tape. Tape singkong merupakan salah satu makanan khas yang tidak lekang ditelan jaman. Rasa manis – manis asam membuat para penikmatnya enggan berhenti menikmatinya, sebagai cemilan juga sebagai ikon kebanggaan warga dukuh Sugihan.

Baca Juga: Alasan Jateng Jadi Tujuan Investor, Salah Satunya karena Upah Minimum

Disebut sebagai tape sugihan karena dibuat di Dukuh Sugihan dan makanan ini sudah menjadi salah satu ikon Kabupaten Blora.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya