SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Solopos.com, NEW YORK -<a href="http://teknologi.solopos.com/read/20180623/484/923670/facebook-uji-coba-fitur-grup-berbayar">&nbsp;</a></strong><a href="http://teknologi.solopos.com/read/20180623/484/923670/facebook-uji-coba-fitur-grup-berbayar">Facebook</a> telah meluncurkan layanan video on-demandnya yang dinamakan Facebook Watch, pada 2017 di Amerika Serikat. Kabar baiknya, belum lama ini Facebook meluncurkan fitur tersebut untuk seluruh pengguna secara global.</p><p>Dilansir <em>BBC</em>, Rabu (29/8/2018) perusahaan milik Mark Zuckerberg tersebut juga berencana untuk mengizinkan adanya jeda iklan dalam video, seperti yang diterapkan oleh Youtube. Untuk saat ini, hanya beberapa pembuat video terpilih yang mampu melakukan hal itu.</p><p>Memulai layanan iklan, Facebook akan melakukan uji coba untuk pengguna di Inggris, Amerika, Irlandia, Australia, dan Selandia Baru. Pembagian pendapatannya yakni sebesar 55% untuk pembuat konten video, serta 45% untuk <a href="https://cms9.bisnis.com/admin/article/teknologi.solopos.com">pihak Facebook</a>.</p><p>Lalu, pihak Facebook mengatakan negara lain yang menyusul, termasuk Perancis, Jerman, Norwegia, Meksiko, dan Thailand pada bulan September. Layanan Facebook Watch ini digambarkan sebagai saingan aplikasi milik Google, Youtube.</p><p>Selain itu juga akan menyasar persaingan dengan aplikasi video on-demand lainnya, seperti Netflix, Amazon Video, iPlayer BBC, dan IGTV (milik Facebook sendiri). Lebih lanjut, setelah memulai debutnya sekira satu tahun di Amerika. Sebuah penelitian menyebutkan jika Facebook Watch belum terlalu mampu menyita perhatian publik.</p><p>Pasalnya, dari 1.632 pengguna Facebook, sekira 50% belum pernah mendengar tentang fitur tersebut. Sementara 24% mereka mengetahui namun tidak pernah menggunakannya. Kemudian, 14% lainnya mengatakan jika menggunakanya setidaknya sekali dalam seminggu.</p><p>Facebook mengklaim bahwa aplikasi ini memiliki manfaat yang baik, yakni membantu pemirsa untuk berinterakssi dengan pengguna lain.</p><p>"Ini dibangun di atas gagasan bahwa menonton video tidak harus menjadi pengalaman pasif. Anda dapat melakukan percakapan dua arah tentang konten dengan teman, penggemar lain, atau bahkan pembuatnya sendiri " jelas Fidji Simo, wakil presiden video Facebook.</p><p>Dia menambahkan bahwa fitur Watch Party memungkinkan pengguna mengkoordinasikan diri mereka untuk menonton acara bersama. Sementara Platform Interactivity memungkinkan para pembuat untuk menjalankan jajak pendapat, tantangan dan kuis untuk meningkatkan keterlibatan pemirsanya.</p>

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya