SOLOPOS.COM - Ilustrasi kasus HIV dan AIDS di Jateng. (Freepik.com)

Solopos.com, WONOGIRI — Target bebas acquired immune deficiency syndrome (AIDS) pada 2030 di Wonogiri sulit tercapai jika tidak ada dukungan serius dari Pemkab setempat. Hal itu termasuk tiga target yang telah dipatok pemerintah Indonesia.

Sebagaimana diketahui, Indonesia menargetkan tiga target dalam mencapai bebas AIDS Pada 2030. Target tersebut meliputi tidak ada kasus baru infeksi HIV, tidak ada kasus kematian akibat AIDS, dan tidak ada lagi diskriminasi pada orang dengan human immunodeficiency virus (HIV).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Ketua Kelompok Dukung Sebaya (KDS) Gajah Mungkur Wonogiri, Ahmad Sulistyo, mengatakan target itu bisa saja tercapai jika masing-masing pemerintah daerah di Indonesia memiliki perhatian penuh pada penanggulangan AIDS, tidak terkecuali Pemkab Wonogiri. Dia menilai, selama ini Pemkab Wonogiri belum memberikan banyak perhatian pada penanggulangan AIDS. 

Hal itu tampak dari tidak adanya anggaran hibah dari Pemkab Wonogiri kepada Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Wonogiri. Selama ini, anggaran penanggulangan AIDS masih melebur dengan anggaran kegiatan di organisasi perangkat daerah (OPD) lain, seperti Dinas Kesehatan (Dinkes) Wonogori.

Itu pun jumlahnya tidak mencapai Rp100 juta. Anggaran itu relatif kecil dibandingkan dengan anggaran penanggulangan HIV/AIDS di daerah lain di Soloraya yang mencapai lebih dari Rp100 juta.

Baca Juga: 8 Ibu Hamil di Wonogiri Idap HIV, 5 di Antaranya Belum Punya Pasangan Resmi

“Contohnya saja kami [KDS Gajah Mungkur], tugas kami adalah mendampingi ODHA di Wonogiri, memberikan konseling, penjangkauan populasi kunci, dan lain-lain. Dengan tugas itu di wilayah seluas Wonogiri, kami hanya diberi Rp150.000/tiga bulan untuk biaya transportasi. Bukan kami meminta-minta atau menjelekkan pemerintah. Tapi dengan jumlah ODHA di Wonogiri yang sampai ratusan dan tersebar di berbagai wilayah di Wonogiri, nilai uang segitu sangatlah minim,” kata Ahmad kepada Solopos.com, Jumat (2/12/2022).

Dia melanjutkan, program-program pemkab terkait penanggulangan HIV/AIDS masih sangat minim. Hal itu berbeda jauh jika dibandingkan penanggulangan stunting yang programnya sampai ke desa-desa alias akar rumput.

Padahal penanggulangan HIV/AIDS ini tidak kalah penting dengan stunting, terlebih HIV ini penyakit menular meski penyalurannya tidak mudah. Perhatian minim dari pemkab juga dapat dilihat dari banyaknya masyarakat Wonogiri yang masih sangat awam dengan HIV/AIDS.

Hingga sekarang, masih banyak masyarakat yang belum paham tentang HIV/AIDS. Mereka masih menganggap bahwa orang dengan HIV/AIDS (ODHA) sudah pasti akibat berbuat buruk atau amoral.

Baca juga: Penanggulangan HIV di Wonogiri Masih Terkendala Stigmatisasi

“Hal semacam itu masih terjadi lantaran tidak adanya program seperti sosialisasi tentang HIV/AIDS ke desa-desa. Pemkab sebenarnya sudah membentuk WPA [warga peduli AIDS] di setiap desa, tapi kegiatannya masih nihil,” ujar dia.

Selama penanggulangan AIDS di Wonogiri belum ada perubahan atau masih sama saja seperti selama ini, dia tidak yakin target bebas AIDS pada 2030 bisa tercapai.

Sekretaris KPA Wonogiri, Supriyo Heriyanto, juga menyampaikan hal serupa. Anggaran penanggulangan AIDS di Wonogiri belum cukup.

Masih banyak pekerjaan rumah yang harus dilakukan agar Wonogiri bebas AIDS pada 2030, seperti penjangkauan populasi kunci untuk dilakukan konseling tes HIV. Sebab selama ini, KPA Wonogiri belum mengetahui pasti jumlah sasaran populasi kunci di Wonogiri. 

Baca Juga: Awas! Kondom Bisa Bocor, Ini Kemungkinan Penyebabnya

Wakil Bupati (Wabup) Wonogiri sekaligus Ketua Pelaksana KPA Wonogiri, Setyo Sukarno, mengakui jika selama ini penanggulangan AIDS di Wonogiri belum optimal. WPA yang sudah dibentuk di 294 desa/kelurahan pun belum menjalankan kegiatan sebagaimana mestinya. 

“Kemarin kami sudah mengusulkan untuk pemberian dana hibah kepada KPA Wonogiri senilai Rp50 juta. Realisasinya bisa 2023. Kami juga akan menghidupkan lagi WPA di desa yang sempat tertidur ini. Akan kami gencarkan lagi penanggulangan AIDS di Wonogiri,” kata Setyo kepada wartawan di Akademi Keperawatan Giri Sakti Husada Wonogiri, Kamis (1/12/2022).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya