SOLOPOS.COM - Persis Solo vs PSIM Jogja (Twitter-@persisofficial)

Solopos.com, SOLO — Duel klasik antara Persis Solo kontra PSIM Jogja dipastikan tak terjadi dalam fase grup Liga 2 2020. Kedua klub dengan rivalitas panjang itu tak berada di grup yang sama dalam kompetisi musim ini.

Di satu sisi, keputusan “menghilangkan” Derbi Mataram disambut positif karena mengurangi potensi kerusuhan seperti musim lalu. Namun di sisi lain, kebijakan tersebut dinilai sedikit menghilangkan greget di kompetisi Liga 2.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Seri Perdana Yamaha Cup Race 2020 Dimulai, Aerox Paling Curi Perhatian

Ekspedisi Mudik 2024

Lewat akun Twitter resminya, Rabu (4/3/2020), Liga 2 telah merilis pembagian grup barat dan timur pada musim ini. Laskar Sambernyawa tetap berada di grup timur dengan lawan berat seperti Mitra Kukar, Sulut United dan calon kuda hitam, Persijap Jepara. Sedangkan PSIM dilempar ke grup barat sehingga harus bersaing dengan jawara-jawara Sumatra seperti Sriwijaya FC, PSMS Medan, dan Badak Lampung FC.

Pelatih Persis, Salahudin, tampak tak terlalu peduli dengan pembagian grup yang memisahkan Persis dengan Laskar Mataram. Menurut pelatih asal Palembang itu, semua klub di Liga 2 memiliki peluang yang sama untuk promosi.

“Saya enggak pandang rivalitas pada salah satu tim, masuk grup barat atau timur. Bagi kami semua sama,” ujar Salahudin dalam jumpa pers di Hotel Grand Hap, Rabu sore.

Bukan Proyek Flyover, Ini Penyebab Genangan di Simpang Purwosari Solo

Kelompok pendukung Persis yang tergabung dalam Surakartans menilai hilangnya agenda Derbi Mataram dalam jadwal tim musim ini tidak akan mengurangi ketatnya kompetisi. Perwakilan Surakartans, Adith, menilai justru tim macam Sulut United dan Persijap yang perlu menjadi perhatian karena persiapan mereka juga sangat serius.

“Kalau kami biasa saja tidak ada Derbi Mataram, toh musim lalu Persis menang dua kali [melawan PSIM]. Kalau pertimbangannya insiden di Jogja musim lalu, memang pas kalau dua tim ini dipisah. Yang perlu dicatat, kerusuhan kemarin tidak ada hubungannya dengan suporter Solo. Jadi bukan masalah rivalitas.”

Sangar! Kisah Unik Sepasang Kecoa Berusia 99 Juta Tahun

Sementara itu, Ketua Pasoepati Korwil Pasar Kliwon, Yudi Winarno, menilai hilangnya laga Persis kontra PSIM jelas mengurangi greget kompetisi. Saking tingginya adu gengsi antarkedua pihak, suporter Persis bahkan membuat Derbi Mataram sebagai perkecualian boikot pada musim lalu.

“Tentu gregetnya kurang. Namun kalau melihat pertimbangan keamanan ya mending seperti ini saja. Kalau tetap satu grup, khawatirnya Stadion Manahan bisa kena dampak,” ujar Yudi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya