SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, KOLOMBO – Kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) mengklaim bertanggung jawab atas serangan bom bunuh diri di tiga gereja di Sri Lanka, Minggu (21/4/2019). Teror bom bunuh diri itu merenggut lebih dari 300 nyawa dan melukai 500 orang lainnya.

Pemerintah Sri Lanka mencurigai kelompok militan lokal bernama, Jamaah Tauhid Nasional (NTJ), sebagai pihak yang bertanggung jawab atas teror tersebut. Namun, ISIS mengklaim bertanggung jawab atas teror bom bunuh diri di perayaan Paskah itu. Seperti biasa, ISIS mengklaim serangan itu tanpa menunjukkan bukti apapun.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

“Tentara ISIS melancarkan serangan terhadap warga yang menentang dan umat Kristen di Sri Lanka,” demikian pernyataan ISIS seperti dikutip dari The Jerusalem Post, Selasa (23/4/2019).

Sementara itu, dikabarkan Channel News Asia, Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, berjanji membantu pemerintah Sri Lanka mencari pelaku teror itu. Donald Trump juga menelepon Perdana Menteri Sri Lanka, Ranil Wickremesinghe, untuk menyampaikan belasungkawa.

Pemerintah Amerika Serikat bakal mengirimkan bantuan tim investigasi dati FBI untuk membantu polisi Sri Lanka mengungkap serangan teror tersebut. FBI juga menawarkan bantuan pengujian laboratorium untuk mengetahui jenis bom. Mereka juga berjanji mendatangkan tenaga ahli untuk mengidentifikasi korban.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya