SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Bisnis Indonesia/Paulus Tandi Bone)

Ilustrasi (JIBI/Bisnis Indonesia/Paulus Tandi Bone)

JAKARTA – Indonesia Port Corporation (IPC) menggenjot pembangunan dermaga khusus pelayanan sandar kapal dan bongkar muat kendaraan, alat berat dan spare part tahap pertama sepanjang 304 meter yang berlokasi di terminal khusus mobil Pelabuhan Tanjung Priok dengan kedalaman dermaga -12 low water spring (LWs).

Promosi Klaster Usaha Rumput Laut Kampung Pogo, UMKM Binaan BRI di Sulawesi Selatan

Pembangunan fisik dan teknis dermaga yang sedang dikerjakan itu, ditargetkan bisa rampung pada April 2013, sehingga nantinya kapasitas dermaga terminal itu bertambah dari yang eksisting saat ini hanya 308 meter.

Armen Amir, Dirut PT.Indonesia Kendaraan Terminal-anak perusahaan IPC yang mengelola terminal khusus nobil di Pelabuhan Tanjung Priok mengatakan, setelah tahap pertama pembangunan dermaga sepanjang 304 selesai dan di operasikan, pihaknya juga akan merealisasikan pembangunan dermaga tahap ke-2 sepanjang 148 meter dengan kedalaman yang sama (-12 LWs).

“Diharapkan semua kegiatan pengembangan dermaga itu bisa di selesaikan hingga akhir tahun ini. Selain itu kami juga akan memperluas areal lapangan penumpukan,” ujarnya kepada Bisnis.com, Senin (4/2/2013). Dia mengatakan, total penambahan lahan penumpukan yang ditargetkan bisa disiapkan hingga akhir 2013 di terminal itu seluas 12,5 Ha lagi. Adapun saat ini lapangan penumpukan yang eksisting di terminal itu 9,2 Ha di tambah gedung parkir lima lantai seluas 5 Ha dan temporary landing 1,8 Ha.

Di samping penambahan infrastruktur, kata dia, juga dilakukan penambahan fasilitas alat keselamatan dengan membangun jaringan penangkal debu di perbatasan lahan Dok Kodja Bahari dan PT Bogasari.
Armen mengatakan untuk operasional unit usaha terminal IKT saat ini sudah di investasikan empat unit head truck dan empat unit chasis. “Seluruh investasi itu di siapkan dari IPC dan internal kami (IKT),” paparnya.

Dia mengatakan, pada 2013 ,internal IKT saja akan menyiapkan investasi mencapai Rp.221,5 milliar dengan peruntukkan pembangunan fasilitas Rp.202,6 milliar, peralatan Rp.8,4 milliar dan instalasi Rp.10,5 milliar.

Armen mengatakan, setiap tahun arus bongkar muat melalui terminal mobil Priok terus meningkat karena adanya pertumbuhan signifikan atas ekspor dan impor CBU Car. Pertumbuhan itu, kata dia, juga di pacu adanya minat beberapa Car Automaker untuk menjadikan Indonesia sebagai basis produksi bagi pasar regional, juga adanya peningkatan volume cukup besar untuk barang peralatan dan konstruksi mesin diangkut dengan menggunakan kapal ro-ro.

Data produktivitas IKT yang diperoleh Bisnis.com menyebutkan, pada periode 2012, bongkar muat kendaraan jenis mobil niaga melalui terminal itu mencapai 331.251 unit dengan rincian ekspor 166.309 unit dan impor 164.942 unit.

Sedangkan bongkar muat kendaraan jenis Truk dan Bus selama periode itu sebanyak 6.481 unit yang berasal dari ekspor 149 unit dan impor 6.332 unit. Adapun alat berat sebanyak 10.735 unit yang berasal dari ekspor 1.403 unit dan impor 9.332 unit.Kemudian bongkar muat spare part sebanyak 22.234 unit dengan rincian ekspor 4,231 unit dan impor 18.003 unit. Adapun kunjungan kapal ekspor impor yang dilayani terminal itu selama 2012 sebanyak 272 unit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya