SOLOPOS.COM - Sejumlah warga muslim memasuki kawasan Masjid Kampus UGM untuk mengikuti Salat Idul Fitri 1347 H, Rabu (6/7). Ada ribuan jamaah yang menghadiri salat di Masjid ini. (Sunartono/JIBI/Harian Jogja)

Tangkal radikalisasi juga dilakukan UGM

Harianjogja.com, SLEMAN — Sejak peralihan pengelolaan Masjid Kamus Universitas Gadjah Mada (UGM) dari yayasan ke Universitas, praktis semua kegiatan keagamaan di kampus akan terkontrol oleh rektorat.

Promosi 204,8 Juta Suara Diperebutkan, Jawa adalah Kunci

Baca Juga : UNIVERSITAS GADJAH MADA : Tangkal Radikalisasi, Kegiatan di Masjid Kampus Bakal Diawasi

“Misalnya tidak sembarang ada kegiatan, khotib [penceramah] juga nanti difilter terutama untuk yang di Balai Irung,” kata Direktur Kemahasiswaan UGM, Senawi, Senin (5/6/2017).

Senawi mengatakan ada tiga tempat yang menjadi pusat kajian keagamaan di UGM, yakni Masjid Kampus UGM, Masjid Mardiya di timur RS Sardjito dan di Balai Irung. Pengelolaan semua tempat kajian keagamaan itu saat ini dikelola kampus dalam bentuk Badan Pengelola Masjid.

Senawi yang menjadi salah satu anggota Badan Pengelola Masjid mengaku upaya pengambil alihan pengelolaan masjid ini untuk memudahkan intervensi kampus, agar semua kegiatan terstruktur.

Karena bagaimana pun, kata dia, masjid di komplek kampus UGM menjadi bagian dari UGM yang harus menjaga nilai-nilai Pancasila dan NKRI. Pengelola juga nanti terdiri dari beberapa ormas Islam mayoritas jiwa nasionalismenya tidak diragukan.

“Jadi masjid itu nanti menjadi seruan pendidikan Islam yang Rahmatan Lil Alamin,” ucap senawi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya