SOLOPOS.COM - Sejumlah anggota Sapol PP Sukoharjo menghapus gaffiti ISIS di kawasan Desa Cemani, Kecamatan Grogol, Sukoharjo, Selasa (5/8/2014). (Iskandar/JIBI/Solopos)

Sejumlah anggota Sapol PP Sukoharjo menghapus gaffiti ISIS di kawasan Desa Cemani, Kecamatan Grogol, Sukoharjo, Selasa (5/8/2014). (Iskandar/JIBI/Solopos)

Kanalsemarang.com, MAGELANG-Kepolisian Resor Magelang Kota menjalin koordinasi dengan berbagai pihak guna mewaspadai kemungkinan penyebaran ideologi The Islamic State Iraq and Syria (ISIS) di daerah setempat.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Kami terus mewaspadai dan melakukan upaya penanggulangan penyebaran ideologi ISIS. Kami koordinasi dengan berbagai pihak,” kata Wakil Kepala Polres Magelang Kota Komisaris Polisi Winar Afiati di Magelang, Senin (11/8/2014).

Ia mengatakan hal itu setelah menghadiri rapat koordinasi dengan berbagai pihak untuk antisipasi penyebaran ideologi ISIS di kota dengan tiga kecamatan dan 17 kelurahan itu.

Rapat yang berlangsung di Pendopo Pengabdian Rumah Dinas Wali Kota Magelang, antara lain dihadiri Wali Kota Magelang Sigit Widyonindito, forum pimpinan daerah setempat dan para penggiat Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Magelang.

Ia mengatakan hingga saat ini pihaknya belum menerima laporan terkait dengan adanya penyebaran ideologi ISIS di Kota Magelang.

“Kami juga termasuk belum mengetahui adanya kelompok-kelompok garis keras yang harus diwaspadai di kota ini,” katanya.

Akan tetapi, katanya, kewaspadaan terhadap penyebaran ideologi tersebut dan munculnya kelompok-kelompok garis keras terus dilakukan aparat.

Pihaknya menggandeng berbagai pihak, seperti Kementerian Agama Kota Magelang, Majelis Ulama Indonesia (MUI) setempat untuk mewaspadai kemungkinan terjadi penyebaran ideologi ISIS di daerah setempat.

“Melalui patroli petugas dan penyuluhan-penyuluhan juga kami lakukan. Hingga saat ini Kota Magelang masih aman dari ISIS, tetapi kami terus melakukan deteksi sejak dini,” katanya.

Wali Kota Sigit mengharapkan umat beragama di daerah setempat perlu terus menerus memupuk kerukunan hidup antarumat.

Selain itu, katanya, mewaspadai kemugkinan muncul kegiatan masyarakat yang bersifat eksklusif.

“Semua berkewajiban menciptakan situasi aman, kerukunan, katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya