SOLOPOS.COM - Konsidi lahan pertanian yang terendam banjir akibat jebolnya tanggul Sungai Situri di Desa Grogol, Weru, Sukoharjo, Rabu (1/4/2020). (Istimewa/Heri Putut)

Solopos.com, SUKOHARJO -- Hujan lebat dengan intensitas tinggi mengakibatkan tanggul Sungai Situri di Desa Grogol, Kecamatan Weru, Sukoharjo, kembali jebol pada Selasa (31/3/2020) malam.

Ini merupakan kali kesekian tanggul sungai tersebut jebol sehingga mengakibatkan areal persawahan di sekitarnya terendam. Di sisi lain, hujan lebat juga mengakibatkan banjir yang merendam ratusan rumah di sejumlah lokasi.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Informasi yang dihimpun Solopos.com, Rabu (1/4/2020), tingginya intensitas hujan yang mengguyur wilayah Sukoharjo dan sekitarnya mengakibatkan ketinggian air Sungai Situri bertambah secara signifikan.

Petani Wonogiri Tiba-Tiba Jatuh dan Meninggal Saat Bekerja di Sawah

Derasnya arus sungai menerjang tanggul sungai di Weru, Sukoharjo, yang retak dan merekah hingga akhirnya jebol. Akibatnya, tanggul sungai kembali jebol ,air sungai merendam lahan pertanian milik warga setempat.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sukoharjo, Sri Maryanto, mengatakan lokasi tanggul sungai yang jebol terletak di wilayah Kabupaten Klaten.

Sungai Bengawan Solo Meluap

Namun, air sungai ikut merendam areal persawahan di wilayah Grogol, Weru. "Kami hanya bisa memasang sandbag atau karung berisi pasir di lokasi tanggul sungai yang jebol. Sifatnya hanya sementara. Perbaikan permanen itu wewenang instansi di Klaten," kata dia kepada Solopos.com di Menara Wijaya, Sukoharjo, Rabu.

29 Orang Dites RDT Karena Kontak Dengan Pasien Positif Covid-19 Klaten, Hasilnya?

Kendati merendam puluhan hektare sawah, kerugian akibat banjir tak terlalu besar. Sebagian besar petani telah memanen padi beberapa pekan lalu. Mereka belum memulai menanam benih padi di sawah.

Menurut Maryanto, tanggul Sungai Situri di Weru, Sukoharjo, telah berulang kali jebol selama 2019 dan 2020. "Kami sudah mengirim surat ke Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo untuk memperbaiki tanggul Sungai Situri secara permanen. Dampaknya selalu dirasakan petani di Grogol," ujar dia.

Selain tanggul jebol, hujan lebat juga mengakibatkan air Kali Samin dan Sungai Bengawan Solo meluap pada Selasa malam hingga Rabu pagi hari.

Perempuan Hamil Pelaku Perjalanan Di Sragen Meninggal Pada Hari Ke-13 Karantina Mandiri

Luapan Kali Samin merendam puluhan rumah penduduk di Dusun Kesongo, Desa Tegalmade dan Desa Laban. Sementara luapan Sungai Bengawan Solo merendam puluhan rumah penduduk di Dusun Nusupan, Desa Kadokan, Kecamatan Grogol.

Sementara itu, Kepala Desa Grogol, Kecamatan Weru, Sukoharjo Heri Putut, mengatakan jebolnya tanggul di Sungai Situri merupakan problem yang tak kunjung rampung saat musim penghujan.

Kali terakhir, tanggul sungai jebol pada awal Maret lantaran diterjang derasnya air sungai. Heri berharap instansi terkait segera memperbaiki tanggul sungai secara permanen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya