SOLOPOS.COM - Pedagang saat ajang CFD di Jl Slamet Riyadi, Solo, Minggu (29/5/2022). (Solopos/Nicolous Irawan)

Solopos.com, SOLO — Wali Kota  Solo Gibran Rakabuming Raka belum berencana mengubah kebijakan mengenai penyelenggaraan Car Free Day (CFD) tiap Minggu pagi, termasuk melakukan uji coba CFD tanpa pedagang kaki lima (PKL) guna mengurangi masalah sampah.

Gibran menilai menyelenggarakan CFD tanpa PKL bukan lah solusi untuk mengatasi masalah sampah seusai acara tersebut. Sebaliknya, Gibran mangatakan larangan PKL berjualan di CFD malah akan memicu pergolakan seperti protes dari pedagang.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Nganggo pedagang aku wae diprotes apa maneh tanpa pedagang [Ada pedagang di CFD saja saya masih mendapatkan protes dari pedagang, apalagi CFD tanpa pedagang],” katanya saat ditemui Solopos.com Taman Makam Pahlawan Kusuma Bhakti, Jebres, Solo, Senin (8/10/2022).

Gibran mengaku sudah menyampaikan masalah sampah di CFD Solo kepada ketua paguyuban pedagang. Di sisi lain, pengurus paguyuban ingin dibebaskan berjualan seperti sebelum pandemi Covid-19 yakni tanpa zonasi.

“Enggak bisa. Sampahnya tuh bukan [masalah] sampah saja tetapi mindset pembeli, penjual. Membakar satai di paving, menggoreng di atas paving, minyak dibuang, menggelar tikar di taman. Ini yang harus diubah,” paparnya.

Baca Juga: DLH Usulkan CFD Solo Tanpa Pedagang, Menurutmu Bagaimana Lur?

Menurut putra sulung Presiden Jokowi tersebut, kebijakan CFD dengan zonasi bagi pedagang sejak dibuka kembali, 15 Mei 2022 lalu, bukan berarti Pemkot Solo tidak pro UMKM. Di sisi lain, Pemkot Solo masih berusaha menemukan sumber masalah sampah di jalur CFD sejauh ini.

Pendongrak Perekonomian

Ditanya soal usulan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Solo mengenai kajian larangan pedagang berjualan di area CFD, Gibran menjawab diplomatis. “Nanti ya. Sambil jalan. Yang sekarang seperti ini dulu saja,” ungkapnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, DLH mengusulkan agar setidaknya satu kali dalam sebulan ada uji coba CFD tanpa pedagang. Hal itu tidak lepas dari banyaknya sampah yang berceceran seusai CFD. Pedagang maupun pengunjung tak disiplin buang sampah pada tempatnya.

Baca Juga: Warga Bandel Sampah Sembarangan di CFD, DLH Solo Ambil Langkah Tegas

Usulan tersebut sudah diajukan kepada Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Balitbang) Solo untuk dikaji. Termasuk soal keberadaan pedagang di CFD apakah benar-benar menjadi pendongkrak perekonomian warga Solo atau tidak. Karena banyak di antara pedagang itu yang merupakan warga luar Solo.

Terpisah, Kepala Balitbang Solo, Agung Riyadi, menjelaskan belum menerima usulan dari DLH tersebut. Namun kalau usulannya sudah masuk ke Balitbang akan dikaji bersama organisasi perangkat daerah (OPD) terkait.

“Kami akan kaji bersama OPD-nya terkait daya dukungnya. Sebagai bahan pertimbangan pengambilan keputusan,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya