SOLOPOS.COM - Menhub Budi Karya Sumadi, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, dan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka, melihat2 maket rel layang di Palang Joglo, Solo, Sabtu (8/1/2022). (Solopos-Ika Yuniati)

Solopos.com, SOLO — Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo, menanggapi dingin saat ditanya soal pelaporan dirinya ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait kasus dugaan korupsi KTP elektronik (e-KTP). Ganjar dilaporkan oleh Presidium Poros Nasional Pemberantasan Korupsi atau PNPK, Adhie Massardi.

Hla aku ora ngerti sing dilaporke apa kok,” kata dia saat ditanya wartawan sesuai peletakan batu pertama pembangunan rel layang Joglo, di Kadipiro, Banjarsari, Solo, Sabtu (8/1/2022).

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Ganjar tak terlalu menanggapi pertanyaan wartawan soal hal itu. Ia kemudian berjalan pelan sembari menyapa kerumunan warga di depan lokasi acara. Ia juga sempat menanyai soal vaksinasi kepada anak-anak dan warga sekitar yang berdiri menunggui dirinya.

Baca Juga: Kompak! Begini Jawaban Gibran dan Ganjar Saat Ditanya Pilkada

Sampainya di depan mobil, ia kembali ditanya wartawan. Namun lagi-lagi enggan menjawab panjang. “Belum tau,” katanya singkat saat ditanya apakah sudah ada surat pemberitahuan pemanggilan dari KPK atau belum.

Sebelumnya, Ketua DPC PDIP Solo, FX Hadi Rudyatmo, saat diwawancarai wartawan di kediamannya, Jumat (7/1/2022), mengaku tidak ada masalah dengan langkah pelaporan tersebut. Bahkan ia berharap KPK menangani laporan itu hingga tuntas.

“Yang namanya politik ya dinamikanya kayak gini. Namun saya juga sangat setuju kalau ada lembaga antikorupsi atau apa pun namanya, yang melaporkan siapa pun. Mohon dalam penanganannya nanti, KPK, ditangani sampai ke akar-akarnya,” ujarnya.

Baca Juga: Survei Elektabilitas Capres: Ganjar Unggul, Prabowo dan Anies Menyusul

Rudy, panggilan akrabnya, berpesan jangan sampai penanganan hukum kasus e-KTP itu tidak tuntas kemudian menjadi batu sandungan bagi Ganjar Pranowo yang elektabilitasnya tinggi. Terutama setelah ada proses pencalonan presiden (capres) kelak.

“Saya menanggapinya sederhana, setuju semua dilaporkan, dengan catatan bahwa ada bukti-bukti yang autentik bahwa mereka-mereka ini terlibat dalam tindak pidana korupsi. Yang dilaporkan jangan hanya yang masa lalu,” urainya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya