SOLOPOS.COM - Darmin Nasution (Dok/JIBI/Bisnis Indonesia)

Sri Mulyani menanggapi wacana aksi Rush Money.

Solopos.com, SOLO – Aksi 25 November 2016 kabarnya akan menjadi lanjutan dari aksi 4 November 2016 dengan tuntutan penangkapan Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Beredar rumor, pada 25 November bakal ada gerakan rush money atau penarikan uang besar-besaran di bank pada 25 November.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Hasutan rush money sebelumnya telah merebak dalam beberapa hari terakhir di media sosial. Bahkan, isu tanda pagar #RushMoney2511 sempat menjadi salah satu trending topic di Twitter pada Selasa (25/11). Tercatat ribuan pengguna Twitter menyertakan tagar tersebut dalam cuitan mereka

Ajakan rush money lantas dimuat dalam sejumlah blog anti-Ahok. Blog Portal Piyungan menjadi yang cukup gencar mendukung wacana ini. Blog yang domain utamanya sudah diblokir Kemenkominfo ini bahkan menyebut wacana ini sebagai ide cerdas.

Blog yang kini beralih ke domain Portalpiyungan.co mem­­-posting artile dari unggahan Facebook Trisandika. “Sebuah ide cerdas diungkapkan oleh Facebooker Trisandika. Ide cerdas tersebut berupa demo tanpa kekerasan ummat Islam,” tulisnya.

Wacana ini rupanya telah ditanggapi sejumlah Menteri Kabinet Jokowi-JK. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution dan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati kemudian mengingatkan agar isu-isu semacam ini jangan disebarkan karena dikhawatirkan dapat mengganggu stabilitas ekonomi bangsa.

“Kita harapkan tidak terjadi [rush] ,” ujar Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dikutip Solopos.com dari Metrotvnews, Kamis (17/11/2016).

Sementara Menteri Darmin Nasution yang mengingatkan pihak-pihak tertentu agar jangan menghembuskan isu-isu tidak bertanggung jawab yang bisa mengganggu stabilitas ekonomi negara. Terlebih, rumor tersebut sengaja disebarkan demi kepentingan politik pihak tertentu.

“Jangan mengada-ada, ini namanya sudah mengalihkan langkah-langkah ekonomi [yang tengah dilakukan pemerintah], padahal itu persoalan politik,” ketus Darmin.

Damin menilai, aktor politik yang bermain dengan isu #RushMoney2511 ini tak layak menyebut dirinya seorang negarawan. Dia pun enggan berandai-andai jika hasutan untuk menarik dana besar-besaran dari perbankan benar-benar terjadi. Mantan Gubernur Bank Indonesia itu memastikan, dampaknya akan sangat tidak menguntungkan bagi siapapun.

Ia menilai pihak-pihak yang menyebarkan gerakan rush money adalah orang-orang yang tidak mengedepankan kepentingan bangsa dan negara. Sebab, isu politik yang saat ini sudah ada dalam proses hukum dikaitkan dengan ekonomi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya