SOLOPOS.COM - Foto udara kondisi Kali Rejali yang dipenuhi material Gunung Semeru di Kamar Kajang, Candipuro, Lumajang, Jawa Timur, Jumat (17/12/2021). (Antara/Budi Candra Setya)

Solopos.com, JAKARTA — Bupati Lumajang memutuskan masa tanggap darurat bencana awan panas dan guguran Gunung Semeru diperpanjang selama tujuh hari lagi, mulai tanggal 18 hingga 24 Desember 2021. Hal itu tertuang dalam Surat Keputusan Bupati Lumajang Nomor 188.45/549/427.12/2021.

“Kalau kemarin kami fokus pada pencarian dan evakuasi, saat ini fokus pada peningkatan kualitas pelayanan pengungsi,” ujar Komandan Posko Tanggap Darurat Bencana Dampak Awan Panas dan Guguran Gunung Semeru Kolonel Inf Irwan Subekti dalam konferensi pers daring yang diikuti dari Jakarta, Jumat (17/12/2021).

Promosi Cerita Penjual Ayam Kampung di Pati Terbantu Kredit Cepat dari Agen BRILink

Menurut Irwan, petugas posko saat ini membuat sodetan dan tanggul untuk mengarahkan aliran sungai tertahan dari atas menuju ke Kebon Deli. Sebab sebelumnya aliran sungai melebar menuju Kampung Renteng maupun Sumber Wuluh dan tertahan di lokasi itu.

Baca juga: Status Semeru Meningkat, Jarak 13 Km dari Puncak Wajib Dikosongkan

Ekspedisi Mudik 2024

Kegiatan tersebut dilakukan atas pertimbangan tiga bulan ke depan masih ada kemungkinan curah hujan tinggi di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. Selain itu, ungkap Irwan, lokasi relokasi untuk penduduk Kecamatan Pronojiwo sudah disiapkan di Oro-Oro Ombo, begitu juga di Kecamatan Candipuro disiapkan di Sumbermujur.

Petugas posko saat ini tengah melakukan pendekatan kepada Perhutani dan masyarakat yang menggarap lahan di wilayah relokasi, agar tidak menjadi masalah ketika melaksanakan pengerjaan infrastruktur.

Meski operasi pencarian korban hilang akibat bencana awan panas dan guguran Gunung Semeru telah resmi dihentikan, petugas posko tetap melakukan pencarian sambil mengerjakan infrastruktur.

“Belum ditemukan, saat ini masih terdata adalah sembilan orang masih dalam pencarian, tapi tidak ada fokus pada pencarian di titik-titik tertentu. Dan kami sambil melaksanakan sodetan pembenahan tanggul, kemudian juga melaksanakan pencarian di sekitar,” ujar dia.

Baca juga: Operasi SAR Korban APG Gunung Semeru Ditutup, 48 Jenazah Ditemukan

Sementara itu, Pelaksana Tugas Kapusdatinkom Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan penanganan bencana awan panas dan guguran Gunung Semeru, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, kini berfokus kepada fase awal pemulihan.

Fase Awal Pemulihan

Abdul mengatakan hal tersebut karena fase pencarian korban resmi dihentikan serta jumlah pengungsi yang semakin bertambah akibat aktivitas Gunung Semeru.”Jadi proses ini mulai bergeser dari fokus pencarian korban ke fase awal pemulihan,” ujar Abdul dalam konferensi pers tersebut.

Abdul mengatakan sejak hari kesepuluh pencarian korban dan penetapan Status Tanggap Darurat Kabupaten Lumajang mulai 4-17 Desember 2021, maka tidak ditemukan lagi jasad korban.

Dengan demikian mulai 13 Desember 2021 ditetapkan tidak ada lagi kegiatan pencarian jasad korban hilang. Namun, hingga 16 Desember 2021 jumlah pengungsi bertambah yang sudah mencapai 10.571 jiwa. “Ini yang menjadi fokus perhatian saat ini dan ke depan bahwa kita harapkan masyarakat terdampak tidak terlalu lama di tempat pengungsian,” ujar Abdul.

Baca juga: Berlindung di Dalam Lemari, Pasutri Ini Selamat dari Bencana Semeru

Abdul mengatakan upaya pencarian jasad korban hilang untuk saat ini akan berjalan seiring dengan proses transisi menuju awal tahap rehabilitasi dan rekonstruksi, seperti pemulihan alur sungai.

Kemudian seiring peningkatan status dari level waspada menjadi level siaga terhitung pada 16 Desember 2021 diimbau masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas apa pun di sektor tenggara sepanjang Besuk Kobokan sejauh 13 km dari puncak.

Selanjutnya tidak berada pada radius 5 km dari puncak Gunung Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu pijar.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya