SOLOPOS.COM - Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo (Rudy) mengumumkan status Kota Solo KLB corona, Jumat (14/3/2020). (Solopos-Mariyana Ricky)

Solopos.com, SOLO – Wali Kota Solo, F.X. Hadi Rudyatmo, menyiapkan dana darurat Rp2 miliar dalam masa tanggap darurat virus corona di Kota Solo. Dana tersebut diambilkan dari anggaran tak terduga.

Dana tersebut nantinya dipakai membeli cairan disinfektan untuk menyemprot sekolah, pasar, dan tempat umum lainnya. Hal tersebut merupakan bentuk aksi tanggap darurat virus corona di Kota Solo.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Corona Solo: 2 Positif, 62 Dikarantina, Sekolah Diliburkan

“Ini untuk membeli cairan desinfektan untuk menyemprot sekolah-sekolah, pasar, dan tempat umum. Sabun-sabun untuk pasar dan sebagainya,” kata F.X. Hadi Rudyatmo, Jumat (13/3/2020) malam.

Rudy—sapaan akrab F.X. Hadi Rudyatmo—segera mengundang pengusaha angkutan umum untuk membahas penyemprotan disinfektan. Hal ini juga merupakan salah satu langkah tanggap corona di Solo.

“Pengusaha akan kami undang, kami imbau mereka semprot desinfektan sendiri. Tapi kalau mereka bisa ya, semoga bisa mengusahakan penyemprotan sendiri,” sambung dia.

WHO Desak Jokowi Tetapkan Indonesia Darurat Nasional Virus Corona

Rudy menambahkan, nilai dana darurat itu bisa ditambah apabila masih dibutuhkan. Pemerintah Kota Solo melakukan aksi tanggap darurat setelah satu pasien di RSUD Dr. Moewardi meninggal dunia, Rabu (11/3/2020), dinyatakan positif corona.

Sekolah Diliburkan

Kini, Pemkot Solo mengambil kebijakan tanggap corona dengan meliburkan sekolah selama 14 hari ke depan mulai Senin (16/3/2020). Mereka juga menunda sejumlah agenda penting yang telah dijadwalkan sebelumnya, termasuk kegiatan rutin CFD di Jl. Slamet Riyadi.

Warga Kota Solo diimbau tidak panik berlebihan. Selain itu masyarakat Kota Solo diminta menghindari bersalaman dengan orang lain guna mencegah penularan virus corona.

Bukan di Stadion Manahan, Persis Solo Pilih Launching di Panti Asuhan

Sementara itu, Dinas Kesehatan Kota Solo mewajibkan 62 warga menjalani karantina mandiri selama 14 hari mulai Jumat. Hal ini dilakukan lantaran mereka sebelumnya sempat kontak dengan pasien yang dinyatakan positif corona di Solo.

Sesuai pedoman Organisasi Kesehatan Dunia, WHO, yang harus dikarantina adalah yang pernah kontak erat, kontak dekat, dan kontak area dengan pasien terjangkit corona.

Sementara itu Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, mengatakan saat ini ada 46 pasien di Jawa Tengah yang berada dalam pengawasan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya