SOLOPOS.COM - Sepasang pengantin, Farid Cahyo Wibowo dan Agni Sulastri telah melangsungkan akad pernikahan di KUA Laweyan, Rabu (12/12/2012). Farid menunjukkan uang mahar senilai Rp121.121 yang dicocokkan dengan tanggal unik pada hari pernikahannya. (JIBI/SOLOPOS/Muhammad Khamdi)

Sepasang pengantin, Farid Cahyo Wibowo dan Agni Sulastri telah melangsungkan akad pernikahan di KUA Laweyan, Rabu (12/12/2012). Farid menunjukkan uang mahar senilai Rp121.121 yang dicocokkan dengan tanggal unik pada hari pernikahannya. (JIBI/SOLOPOS/Muhammad Khamdi)

Rona bahagia terpancar dari wajah Farid Cahyo Wibowo, 28 dan Agni Sulastri, 28. Mereka menebar senyum kepada semua orang yang berada di ruang pertemuan Kantor Urusan Agama (KUA) Laweyan, Rabu (12/12/2012) pagi.Farid dan Agni merupakan salah satu pasangan pengantin di Kota Solo yang memilih angka unik 121212 (Rabu, 12 Desember 2012) sebagai hari sakrah dalam sejarah hidupnya.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Alasan mereka simpel, angka tersebut mudah diingat dan tidak mungkin terulang lagi. “Kami tidak ada persiapan khusus. Hanya satu bulan saja menentukan hari pernikahan. Kebetulan kami memilih tanggal ini untuk melangsungkan pernikahan,” papar Farid setelah melaksanakan ijab kabul di KUA Laweyan. Dipilihnya angka unik sebagai hari pernikahan bagi Farid merupakan doa. Dia berharap, pernikahannya dengan Agni akan langgeng sampai nyawa memisahkan keduanya. “Dengan pernikahan di angka unik, kami akan selalu teringat. Mudah-mudahan pernikahan ini awet. Tidak ada halangan apa pun di belakang,” terang Farid.

Farid pun rela mencari uang untuk mahar nikah senilai Rp121.121. Memang, uang mahar itu jumlahnya tak seberapa, namun bagi Farid mempunyai nilai tersendiri. Farid harus memburu uang cetakan jaman dulu untuk mendapatkan angka yang pas. Setelah mendapatkan nominal uang tersebut, Farid mengabadikan yang dibingkai figura. “Saya membeli uang itu pada kolektor uang kuno. Waktu itu saya tidak mau berpikir soal harga, pokoknya harus dapat. Dengan harga berapa pun saya beli. Bahkan, kalau ditotal uang mahar saya nilainya lebih sedikit dibanding dengan uang yang harus saya keluarkan untuk membeli uang kuno tersebut. Totalnya untuk mendapatkan uang itu sekitar Rp500.000-an,” terang Farid dengan senyum. Farid menerangkan pemberian uang mahar sesuai dengan angka unik merupakan kebahagian yang tak ternilai harganya. Selain mahar uang itu, Farid juga memberikan mas kawin berupa seperangkat alat salat.

Kepala KUA Laweyan, Mulyono, memaparkan ada empat pasangan pengantin yang menikah pada angka unik. “Sekarang orang tidak lagi memerdulikan bulan Muharram atau bulan apa. Bagi mereka, yang penting tanggal pernikahan bisa diingat terus,” jelas Mulyono kepada Solopos.com.

Pernikahan pada angka unik juga dilakukan di KUA Kecamatan Serengan. Sepasang pengantin yang melangsungkan akad nikah di KUA Serengan yakni Rendra Andhika Suherman, 19 dan Roro Chintia Pratama, 18. Berdasarkan data dari Kantor Kementerian Agama Kota Solo, sebanyak 23 pasang pengantin melangsungkan pernikahan pada angka unik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya