Tangga Laki-Perempuan SMPN 44 Jakarta Dipisah, Kepsek: Biar Tak Senggolan

Solopos.com, JAKARTA — Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Ratiyono mengakui ada pemisahan tangga bagi murid laki-laki dan perempuan di SMP Negeri 44 Jakarta di Pulogebang, Jakarta Timur. Menurutnya hal itu wajar di sekolah dan ada alasannya.

Ratiyono mengatakan hal itu dilakukan oleh SMN 44 dengan tujuan untuk ekspresi kreativitas dari sekolah tersebut. Selain itu, tangga terpisah itu juga bertujuan agar siswa tidak batal setelah mengabil air wudu saat akan menunaikan salat.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

“Enggak apa-apa itu supaya kreativitas saja, supaya anak-anak putrinya bisa bersama putri, kalau senggol-senggolan sesama putri, kalau habis ambil air wudu jadi enggak batal, enggak apa-apa, boleh kok,” kata Ratiyono kepada Suara.com, Rabu (26/6/2019).

Dia menegaskan bahwa tidak ada aturan khusus yang diinstruksikan Dinas Pendidikan DKI Jakarta, semua diserahkan kepada sekolah masing-masing. “Tidak dilarang, tapi tidak harus juga, pilihan saja, kreativitas boleh saja, pasti baiklah niatnya sekolah supaya habis ambil wudu tidak senggolan,” tegasnya.

Ratiyono juga menjamin interaksi antar siswa di sekolah-sekolah di Ibu Kota tidak dibatasi asal sesuai dengan norma yang berlaku. “Interaksi antar putra dan putri tetap bebas tapi harus sopan, interaksi harus, tapi norma kesusilaan dan agama tetap harus dijaga,” imbuhnya.

Jagad dunia maya dihebohkan dengan beredarnya sepasang foto yang menggambarkan tangga disebut berada di SMPN 44 Jakarta. Foto itu menjadi kontroversi lantaran ada tangga khusus untuk laki-laki dan khusus perempuan yang dipisah.

Di Twitter, sepasang foto itu beredar luas dan mengundang komentar dari netizen. Foto yang sebelah kiri menunjukkan pintu terali besi menuju tangga yang diberi tanda berupa lembaran MMT bertuliskan “TANGGA PEREMPUAN”. Sedangkan foto lainnya juga menunjukkan sebuah pintu terali besi yang diberi tanda serupa namun dengan tulisan “TANGGA LAKI-LAKI”.