SOLOPOS.COM - Para warga melintas di depan IGD RSST Sragen yang diresmikan Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati, Kamis (23/6/2022). (Espos/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN — Keberadaan RSUD Sukowati Tangen atau RSST Sragen di Kecamatan Tangen, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah diharapkan dapat memunculkan dampak bagi kecamatan tersebut.

Rumah sakit pelat merah yang berada di Sragen bagian utara itu diharapkan bisa mendorong pertumbuhan ekonomi di Tangen. RSST Sragen tipe D ini terletak di Jl Raya Tangen-Gesi, Dukuh Brakbunder, Desa Katelan, Kecamatan Tangen, Kabupaten Sragen.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati, berharap RSST Sragen bisa memunculkan multiplayer effect terhadap perekonomian di Kecamatan Tangen dan sekitarnya. Bahkan, Yuni sempat menyampaikan rencana menjadikan Tangen sebagai kota ketiga Sragen.

Pernyataan itu disampaikan saat meresmikan RSST Sragen pada Kamis (23/6/2022). Oleh karena itulah Yuni menempatkan RSST Sragen di pinggir jalan poros antarkecamatan dan kabupaten.

Menurutnya hal itu penting. Ketika ekonomi Tangen tumbuh, harap dia, akan muncul permukiman baru, rumah makan, perkantoran, dan lain-lain. “Jalan depan RSST ini sebenarnya kurang lebar. Infrastruktur ke depannya bisa diperbaiki,” katanya.

Baca Juga : Diresmikan! RSUD Sukowati Tangen Sragen Siap Layani Masyarakat, Tapi…

Seperti diberitakan sebelumnya, RSUD Sukowati Tangen atau RSST Sragen sudah mengantongi izin operasional pada hari rumah sakit tersebut diresmikan Bupati Sragen, Kamis.

Kehadiran RSUD ketiga di Kabupaten Sragen, selain RSUD dr. Soehadi Prijonegoro Sragen dan dr. Soeratno Gemolong tersebut diharapkan bisa semakin mendekatkan pelayanan kesehatan masyarakat, terutama yang tinggal di daerah pinggiran Sragen Utara dan sekitarnya.

Tangen dipilih sebagai lokasi RSUD yang baru setelah melalui studi kelayakan bahwa Tangen bisa menjadi wilayah terbesar ketiga di Sragen setelah Sragen Kota dan Gemolong.

“Ini adalah cita-cita kami sejak menjabat periode pertama dan sejalan dengan visi dan misi program unggulan. Ternyata membangun rumah sakit juga tidak gampang, dimulai dari 2018 dan baru bisa selesai hari ini,” ujarnya seperti dilansir Solopos.com dari laman resmi Pemerintah Provinsi Jawa Tengah jatengprov.go.id, Jumat (24/6/2022).

Baca Juga : RSUD Sragen Kini Punya Generator Oksigen Mandiri, Nilainya Rp6,4 Miliar

Yuni menerangkan ada 12 rumah sakit pelat merah maupun swasta di Kabupaten Sragen sampai saat ini. Yuni meminta manajemen RSST dan RSUD lainnya untuk memperbaiki layanan kepada masyarakat.

“Semua bersaing secara sehat dengan rumah sakit swasta. Kalau rumah sakit negeri tidak bisa memberikan pelayanan yang terbaik, tentu akan kalah dari swasta. Mulai hari ini [Kamis (23/6/2022)], RSST bisa menerima pasien karena izin operasional sudah keluar. RSST boleh menerima pasien umum bukan BPJS [Badan Penyelenggara Jaminan Sosial],” tutur Yuni.

“Agar bisa melayani pasien BPJS perlu disiapkan akreditasi lebih dulu. Kami berkomitmen RSST harus sudah terakreditasi pada November mendatang sehingga Februari 2023 bisa melayani pasien BPJS,” imbuh dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya