SOLOPOS.COM - Ambulans berdatangan ke Dusun Tukringin, Desa Gerdu, Karangpandan, Karanganyar, untuk membawa warga yang keracunan ke rumah sakit dan puskesmas, Minggu (9/5/2021) malam. (Istimewa)

Solopos.com, KARANGANYAR -- Satuan Reskrim Polres Karanganyar memeriksa sejumlah saksi terkait kasus keracunan massal yang menimpa puluhan warga Dusun Puntukringin, Desa Gerdu, Kecamatan Karangpandan, pada Minggu (9/5/2021).

Data yang dihimpun Solopos.com dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Karanganyar, sebanyak 56 orang warga Dusun Puntukringin masih menjalani perawatan di RSUD Karanganyar, Puskesmas Karangpandan, dan klinik hingga Senin (10/5/2021) siang.

Promosi Pegadaian Area Surabaya 2 Gelar Festival Ramadan 2024 di 2 Lokasi

Tetapi, Dinkes Karanganyar juga menyebutkan sejumlah orang yang lain sudah diizinkan pulang setelah memeriksakan diri ke fasilitas pelayanan kesehatan. Kapolres Karanganyar, AKBP Muchammad Syafi Maulla, menuturkan Satreskrim menyelidiki kasus itu.

Baca Juga: Keracunan Massal Karangpandan Jadi KLB? Biaya Pengobatan Korban Ditanggung Pemerintah

Langkah pertama yang diambil dalam penyelidikan kasus keracunan massal di Karangpandan itu adalah mengambil sampel sisa makanan dan minuman takjil yang diduga dikonsumsi warga sebelum keracunan. Makanan dan minuman takjil tersebut adalah nasi bungkus dan es buah. Nasi bungkus berisi nasi, oseng kacang-tempe, dan telur bacem.

Mengambil Sampel

“Kami melakukan penyelidikan dan menindaklanjuti kasus tersebut. Sudah mengambil sampel dan diperiksa di Labfor Polda Jateng. Tinggal menunggu hasil. Kami juga sudah memeriksa saksi, tiga orang yang memasak, satu orang takmir masjid, dan satu orang ketua RT. Akan terus kami kembangkan saksi lain,” kata Kapolres saat ditemui wartawan di Mapolres Karanganyar, Senin (10/5/2021).

Polisi belum menetapkan tersangka pada kasus keracunan massal di Karangpandan tersebut. Kapolres menyampaikan warga yang diperiksa masih berstatus saksi.

Baca Juga: Diduga Keracunan Takjil, Puluhan Warga Tukringin Karangpandan Karanganyar Dilarikan Ke RS

Polisi menggali seputar apa yang dilakukan, diketahui, dilihat, dan didengar dalam kejadian tersebut. Selama pemeriksaan diketahui tiga orang yang memasak tidak mengonsumsi takjil. Mereka, kata Kapolres, hanya mencicipi makanan tersebut saat memasak.

Kapolres berharap dari pemeriksaan laboratorium akan diketahui apa yang membuat warga mengalami gejala keracunan. Sejumlah warga mengalami gejala mual, pusing, muntah, diare, dan pingsan. Mereka mengalami gejala itu seusai menyantap takjil yang didapatkan dari salah satu masjid setempat pada Sabtu (8/5/2021).

Konfrontasi

“Anggota mendapatkan sisa makanan yang dibuang. Ada yang sisa sedikit dan ada yang banyak. Mungkin merasakan tidak enak atau rasa lain sehingga tidak dihabiskan. Yang jelas kami kembangkan. Nanti bergiliran [pemeriksaan saksi]. Kami konfrontasi pernyataan saksi-saksi,” ujarnya.

Baca Juga: Sempat Terdengar Tembakan, Begini Kronologi Mobil VW Disopiri ABG Terobos Penyekatan Klaten

Selain mengambil sampel sisa makanan, polisi juga menyita sejumlah peralatan memasak untuk menyelidiki kasus keracunan Karangpandan itu. Kapolres menyampaikan sejauh ini tidak ada hal janggal dari bahan makanan yang dipakai membuat takjil.

“Semua kemungkinan ada [pidana], tetapi belum mengarah ke situ. Masih sebatas fakta kebanyakan orang bereaksi [mengalami keracunan] setelah makan takjil. Hal lain seperti lokasi pembuatan, berapa porsi, dan lain-lain akan kami kembangkan. Kami berdoa semoga warga lekas sembuh dan pulang. Kami menyampaikan duka cita kepada korban meninggal. Semoga husnul khotimah.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya