SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL-Petani di Desa Ngestirejo, Kecamatan Tanjungsari mengeluhkan serangan ulat yang memakan daun tanaman kacang.

Petani Suratno mengaku resah karena ulat sudah mulai menggerogoti daun-daun tanaman kacangnya.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

“Membuat buahnya tidak maksimal. Semua daun dimakan ulat. Biasanya kami [petani] semprot dengan obat [untuk membasmi ulat],” paparnya, Rabu (29/1/2014).

Tanaman kacang kini memiliki lubang-lubang pada daunnya lantaran dimakan ulat. Ada beberapa tanaman yang daunnya bahkan habis dimakan ulat. “Petani bisa rugi karena kacangnya jadi tidak bisa berbuah maksimal,” timpal petani lain, Sutri.

Koordinator Ikatan Petani Pemandu Hama Tani Indonesia (IPPHTI) Gunungkidul Suparjiyem menuturkan ulat yang menyerang di masa vegetatif bisa memengaruhi proses pembuahan. Pasalnya, daun sangat berguna bagi tanaman untuk fotosintesis.

Daun membantu proses pembentukan buah. Misalnya kondisi daun tidak sempurna maka akan ada penurunan buah. Bisa turun 20% dari seharusnya. Langkah yang bisa diambil petani yakni dengan penyemprotan.

Namun, penyemprotan harus dilakukan setelah menetas dan sebelum daun menggulung, ciri rumah ulat. Salah waktu dalam penyemprotan maka tidak akan bisa ditanggulangi.

“Ketka masih telur dan ketika daun sudah menggulung percuma dilakukan penyemprotan karena tidak bisa masuk,” ucap Suparjiyem.

Menurut dia, itulah fungsinya mengecek tanaman secara rutin sehingga mengetahui tanaman sudah terkena hama atau belum. Dengan pengamatan rutin, petani bisa mengambil langkah yang tepat dan cepat ketika sudah ada hama.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya