SOLOPOS.COM - Salah satu pedagang sedang menjelaskan varian Bunga Anggrek kepada pengunjung Pasar Pasty, Selasa (6/3/2018). (Harian Jogja/Holy Kartika N.S)

Pasar Pasty terdiri dari dua zona

Harianjogja.com, JOGJA-Pasar tak selalu kumuh dan hanya menjual produk-produk keperluan sehari-hari. Berbeda dengan Pasar Satwa dan Tanaman Hias Yogyakarta (Pasty) yang banyak menjadi rujukan bagi perhotelan hingga restoran untuk mencari tanaman hias, sekaligus menjadi tempat rekreasi keluarga dan wisatawan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Lurah Pasar Pasty Bakoh Tupon Langkir Hadi mengungkapkan, pasar ini berlokasi di lahan seluas 30.000 meter persegi dan terbagi atas dua zona. Berbeda dengan kebanyakan pasar lainnya, pasar yang berlokasi di Jalan Bantul ini merupakan pasar yang berada di tengah taman.

Ekspedisi Mudik 2024

“Zona Tanaman Hias dan Zona Satwa masing-masing luasannya 15.000 meter persegi,” ujar Bakoh kepada Harianjogja.com, Selasa (6/3/2018).

Zona Tanaman Hias menjadi kawasan yang tak hanya rajin dikunjungi masyarakat yang mencari aneka tanaman untuk menghiasi rumah. Zona ini terdiri dari kurang lebih 32 pedagang yang menjual aneka tanaman hidup, mulai dari tanaman harga murah sampai dengan harga jutaan rupiah.

“Konsep pasar yang berada di dalam taman ini juga menjadi rujukan para pelajar, terutama siswa prasekolah, taman kanak-kanak, hingga siswa sekolah dasar. Pasar ini juga sebagai lokasi rekreasi,” ungkap Bakoh.

Ketua Paguyuban Pedagang Tanaman Hias di zona ini Yuli mengatakan, hampir setiap hari banyak anak sekolah yang datang. Tidak hanya mengenal tentang aneka jenis tanaman, tetapi juga ada pelatihan tentang bercocok tanam. Bahkan, lokasi pasar yang berada di jalur wisata juga membuat pasar ini kerap dikunjungi para wisatawan, baik lokal maupun mancanegara.

Selain itu, berbagai produk tanaman hias di pasar ini juga banyak dipesan oleh kalangan perhotelan hingga restoran atau kafe. Pembeli tanaman hias semakin beragam seiring dengan tumbuhnya sektor perhotelan dan rumah makan di DIY. “Jadi tidak hanya masyarakat biasa, sekarang banyak juga dari hotel-hotel dan kafe yang pesan,” ungkap Yuli.

Feri, salah satu pedagang tanaman hias mengatakan tanaman buah juga tengah menjadi primadona. Pasalnya, semakin sempitnya lahan pekarangan rumah-rumah di perkotaan, membuat dirinya banyak menerima pesanan tanaman buah dalam pot.

“Antara lain seperti jeruk, mangga, anggur dan lain sebagainya. Dari yang harganya Rp20.000 sampai jutaan rupiah juga ada,” papar Feri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya