SOLOPOS.COM - Rektor UKSW Neil Samuel Rupidara (tiga dari kanan belakang) dan Vice President Director Djarum Foundation FX Supanji (empat dari kiri) berfoto bersama jajaran pejabat UKSW dan beberapa mahasiswa baru UKSW saat menanam pohon di Fakultas Teknologi Informasi UKSW. (Solopos.com/Hawin Alaina)

Solopos.com, SALATIGA — Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga bekerja sama dengan Djarum Foundation Kegiatan Bakti Lingkungan melaksanakan penanaman pohon sebagai bentuk kesadaran terhadap lingkungan.

Acara penanaman pohon dilakukan oleh mahasiswa baru UKSW pada Kamis (25/8/2022) pukul 07.30 WIB. Acara seremonial dilakukan di Kampus Fakultas Teknologi Informasi UKSW.

Mereka menanam 1.250 batang pohon aneka jenis, seperti mangga, alpukat, bungur, dan trembesi. Lokasi penanaman tidak hanya di lingkungan kampus UKSW, tetapi juga sejumlah lokasi yang telah ditentukan.

Pada kesempatan itu turut hadir Vice President Director Djarum Foundation, FX Supanji, dan jajaran pejabat UKSW.

Rektor UKSW, Neil Samuel Rupidara, mengatakan kegiatan penanaman pohon bekerja sama dengan Djarum Foundation dalam program Kegiatan Bakti Lingkungan. Kegiatan tersebut menjadi salah satu upaya membangun kesadaran mahasiswa terhadap lingkungan.

Baca Juga : Sejalan MBKM, Kurikulum UKSW Terapkan Whole Person Education

“Kami punya keperihatinan, kepedulian. Kami punya komitmen, melibatkan mahasiswa untuk tanggung jawab terhadap lingkungan,” tegasnya.

Neil menyampaikan akan ada enam titik penanaman pohon. Saat ini lebih fokus ke lokasi di dalam kampus. Kemudian, satu lokasi lain di Taman Pintar. Penanaman pohon melibatkan mahasiswa baru UKSW.

UKSW Sadar Lingkungan

Hari ini sebanyak 1.250 pohon akan ditanam di enam lokasi yang telah ditentukan. “Ini bukan sekadar menanam tapi bagian dari pendidikan lingkungan. Mahasiswa akan merawat itu [pohon yang ditanam],” ungkap Neil.

UKSW tanam pohon
Rektor UKSW Salatiga Neil Samuel Rupidara saat menanam pohon bersama salah satu mahasiswa UKSW. (Solopos.com/Hawin Alaina)

Dia berharap kesadaran mahasiswa terhadap lingkungan akan tumbuh. Tidak hanya untuk UKSW tapi juga kampus lain.

Baca Juga : Peserta OMB Resmi Jadi Bagian UKSW, Inaugurasi Dibalut Pagelaran Musikal

“Djarum komitmen menanam itu sangat luar biasa. Di sepanjang tol dari barat ke timur dan beberapa lahan kritis di area pegunungan. Djarum sudah melakukan itu. Sehingga UKSW ikut kerja sama dalam aksi kesadaran lingkungan,” tutur dia.

Vice President Director Djarum Foundation, FX Supanji, menyampaikan program Djarum Kegiatan Bakti Lingkungan sudah lama dilakukan. Kali ini bekerja sama dengan UKSW.

Salah satu pertimbangannya penerimaan mahasiswa baru UKSW. Setiap tahun UKSW menerima 4000-an mahasiswa. “Wah kalau begitu bagus juga ya tiap tahun 4000 tanam pohon,” ungkap FX Supanji kepada Solopos.com, Kamis (25/8/2022).

Kegiatan menanam pohon tidak hanya menanam saja. Setiap mahasiswa bertanggung jawab terhadap satu pohon yang ditanam sampai lulus atau sekitar empat tahun.

“Semua dicatat namanya. Mahasiswa siapa, di koordinat mana. Mahasiswa bertanggung jawab terhadap itu. Jika terjadi sesuatu dengan pohon itu mahasiswa melapor kalau perlu diganti bisa diganti,” jelasnya.

Baca Juga : Upacara Peringatan HUT ke-77 RI di UKSW, Maba Diajak Maknai Kemerdekaan

Kali Pertama

FX Supanji meyakini bahwa manusia sangat bergantung pada bumi. Di Salatiga, katanya, terdapat gunung dan danau yang akan rusak apabila tidak dijaga. Salah satu cara menjaganya dengan menanam pohon.

“Kami sangat menghargai UKSW dan seluruh mahasiswa yang sadar terus menjaga lingkungan dan merawat untuk lebih baik dan lebih baik,” terangnya.

FX Supanji mengaku kali pertama berkerja sama dengan kampus pada program penanaman pohon. Dia berharap kegiatan Djarum Foundation Kegiatan Bakti Lingkungan bersama UKSW bisa menjadi contoh.

“Mungkin perusahaan lain dengan kampus lain juga boleh. Lebih cepat malah lebih baik,” jelasnya.

UKSW tanam pohon
Vice President Director Djarum Foundation, FX Supanji, saat menanam pohon bersama salah satu mahasiswa UKSW. (Solopos.com/Hawin Alaina)

Baca Juga : 30 Wisatawan Asing Tanam Pohon Kanthil di Desa Mitra UKSW, Ini Tujuannya

Dikonfirmasi secara terpisah, Pembantu Rektor III Bidang Kemahasiswaan UKSW, Andeka Rocky Tanaamah, mengatakan kegiatan ini sebagai bentuk prioritas penyadaran lingkungan.

“Mahasiswa yang datang di universitas ini [UKSW] harus sadar terhadap lingkungan. Hal tersebut akan berdampak pada kesadaran mahasiswa untuk melestarikan lingkungan,”jelasnya.

Menurutnya mahasiswa harus diarahkan untuk memiliki kesadaran lingkungan. Gayung bersambut, Djarum Foundation mendukung kegiatan itu melalui program Djarum Foundation Kegiatan Bakti Lingkungan.

Produksi Oksigen

Kegiatan tersebut tidak hanya menanam pohon, tetapi mahasiswa harus merawat tanaman itu. “Membangkitkan kesadaran bahwa satu pohon itu sangat berharga bagi dunia. Penanaman dan merawat pohon menjadi gerakan yang nyata,” jelas Rocky.

Baca Juga : Meriah! Ilmu Ekonomi FEB UKSW Gelar Turnamen E-Sport Mobile Legend 2022

Hari ini ada empat jenis pohon yang ditanam, yakni mangga, alpukat, bungur, dan trembesi. Pohon produktif dipilih agar masyarakat maupun warga kampus UKSW bisa menikmati jika berbuah.

Selain itu, pohon trembesi akan berguna untuk produksi oksigen sedangkan bungur atau biasa disebut sakura Jawa untuk mempercantik lingkungan karena warnanya merah muda dan putih.

“Sehingga nanti ketika dia [pohon bungur] itu berbunga nuansanya akan indah,” ujar Rocky.

Mahasiswa baru UKSW antusias dan saling membantu saat menanam pohon. Tidak hanya menanam di area kampus, mereka juga menanam pohon di beberapa titik Jl. Diponegoro Salatiga. Setiap pohon diberi nama siapa yang menanam sehingga tidak akan tertukar.

Baca Juga : Jadi Jembatan Kampus dan Dunia Kerja, Permen kembali Digelar UKSW

Rekomendasi
Berita Lainnya