SOLOPOS.COM - Sejumlah warga gotong-royong memperbaiki rumah milik Witno, warga Dusun Nglorog, RT 002/RW 006, Desa Hargorejo, Tirtomoyo,yang tertimbun longsor. Foto diambil Sabtu (24/11/2012). (Andi Sumarsono/JIBI/SOLOPOS)

Warga gotong-royong memperbaiki rumah milik Witno, warga Dusun Nglorog, RT 002/RW 006, Desa Hargorejo, Tirtomoyo,yang tertimbun longsor. Foto diambil Sabtu (24/11/2012). (Andi Sumarsono/JIBI/SOLOPOS)

 

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

WONOGIRI–Bencana tanah longsor terjadi di Dusun Nglorog, RT 002/RW 006, Desa Hargorejo, Tirtomoyo, Jumat (23/11/2012) petang. Bencana longsor itu mengakibatkan rumah milik warga setempat, Witno, 37, tertimbun tanah hampir 80% dan mengalami kerugian Rp25 juta.
Informasi yang dihimpun Solopos.com dari berbagai sumber mengatakan peristiwa itu bermula saat  hujan mengguyur wilayah Tirtomoyo selama enam jam. Witno mengatakan saat petang dirinya baru pulang dari ladang dan melihat tebing belakang  rumahnya mengalir air hingga  masuk ke dalam rumah.

“Saya tahu tebing itu mau longsor, saya lari ke dekat tebing untuk membuat saluran air baru untuk mencegah air masuk ke dalam rumah dan mencangkul tanah yang nyaris longsor,” jelasnya saat ditemui Solopos.com di lokasi, Sabtu (24/11/2012).

Dia menambahkan saat itu tiga anaknya juga takut melihat tebing yang  nyaris  longsor. Istri beserta dua anaknya mengungsi ke rumah saudara mereka. Sementara itu, saat hujan masih deras, dia dan anak sulungya mencoba memperbaiki saluran air dari tebing.

Nahas saat sedang memperbaiki saluran air, tiba-tiba tebing itu longsor  dan menimbun 80%  rumah mereka, beruntung anaknya berada di depan rumah, hanya tertimpa balok kayu dan mengalami luka ringan. “Kejadian petang, sekitar pukul 17.30 WIB,” ujarnya.

Dia mengatakan rumah itu baru dibangun tiga pekan lalu dan baru saja dihuni sepekan terakhir. Witno mengatakan rumahnya berukuran 48 meter persegi itu  itu saat ini rencananya dirobohkan total dan menunggu donatur yang berkenan mebantu pembangunan. Pria yang sehari-hari berprofesi sebagai petani itu mengandalkan pembangunan itu dari bantuan masyarakat sekitar. “Sampai saat ini baru diberi uang akomodasi dari camat dan seorang warga, mengenai bantuan itu belum ada,” ungkapnya.

Sementara petugas Taruna Siaga Bencana (Tagana) Tirtomoyo, Sudarto, 45, mengatakan evakuasi barang-barang dilakukan sengaja pada Sabtu (24/11/2012), karena hujan baru mulai reda pagi itu. Dia mengatakan sebanyak 150 orang, relawan, warga desa, gotong royong memperbaiki rumah tersebut.

“Hargorejo ini wilayah paling rawan di Tirtomoyo, bahkan 2007 lalu sebanyak 67 rumah terkena longsor di desa ini,” jelasnya saat ditemui di lokasi bencana. Dia mengatakan wilayah tersebut sangat rawan longsor karena saat ini banyak tebing-tebing yang longsor dan membahayakan warga. Sudarto menambahkan kondisi tersebut sangat memungkinkan longsor susulan.

Camat Tirtomoyo, Teguh Waluyatmo, mengatakan beberapa pihak sudah memberikan bantuan finansial untuk akomodasi, namun dia mengaku belum ada bantuan dari kabupaten terkait bencana tersebut. “Saya berharap ada donatur atau pun dinas terkait membantu masalah warga ini, karena korban longsor tergolong ekonomi menengah kebawah,” ujarnya saat ditemui Solopos.com di Tirtomoyo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya