SOLOPOS.COM - Foto Ilustrasi Tanah Longsor/Reuters

Foto Ilustrasi Tanah Longsor/Reuters

KULONPROGO-Belum genap tiga pekan sejak longsor pertama, 4 April lalu, sebuah tebing di Desa Ngargosari, Kecamatan Samigaluh kembalih longsor, Minggu (21/4) pukul 19.00 WIB. Longsoran yang terjadi kali ini bahkan lebih parah ketimbang longsor beberapa waktu lalu.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala Desa Ngargosari, Suharto mengungkapkan, longsornya tebing setinggi 15 meter itu terjadi beberapa kali longsoran sehingga akhirnya membuat tumpukan tanah setinggi 10 meter dan panjang mencapai 50 meter.

Ekspedisi Mudik 2024

Kontan saja akses jalan penghubung antara Desa Trayu dan Paliyan itu putus. Warga hanya bisa melintas hanya dengan jalan kaki, mengingat longsoran menutup seluruh medan jalan sehingga kendaraan apa pun tidak bisa lewat.

“Longsoran belum bisa kami singkirkan mengingat keterbatasan peralatan. Alat berat baru bisa sampai ke sini besok,” ujar Suharto kepada Harian Jogja, Selasa (22/4).

Suharto pun menceritakan mengenai kronologi terjadinya longsoran. Pada Jumat (19/4) terjadi longsoran kecil di tebing itu. Kemudian Sabtu (20/4) pagi dia mengerahkan warganya untuk bekerja bakti membersihkan jalan yang sedikit tertutup longsoran tanah.

Sialnya, beberapa jam kemudian terjadi hujan di kawasn itu. Sekitar pukul 17.00 WIB akhirnya tebing itu longsor lagi. Upaya kerja bakti yang dia lakukan bersama warga pun sia-sia. Akhirnya longsoran kedua itu hanya dibiarkan saja.

“Kalau Minggu (21/4) tidak hujan, rencananya Senin (22/4) ini akan kami bersihkan,” katanya.

Hingga berita ini diturunkan warga terpaksa harus mencari jalan alternatif lain karena jalan penghubung utama sudah terputus.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya